Medan, Gatra.com - Tim gabungan kembali amankan dua dari tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Keduanya diamankan di Kampung Sentosa di Jalan Tambak Lingkungan 20, Medan Belawan, Kamis (14/11) malam.
Keduanya merupakan abang beradik, As (28) dan F (23). Sedangkan satu lagi, Ad (25), melarikan diri. As dan F diantar langsung oleh bapak keduanya, Rudi Suharto (52) ke rumah Kepala Lingkungan 20 Kelurahan Canang Kering Belawan, yang langsung dijemput pihak kepolisian.
Baca Juga: Terkait Bom di Medan, 20 Orang Sudah Diamankan
Katanya, anak-anaknya pernah berhubungan dengan bomber di Mapolrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24).
"Mereka saya serahkan ke rumah Kepling. Setelah itu kami tanya kenapa bisa seperti ini. Sama kawan si pengebom (Dedek) ini pun, baru kenal saja. Cuma kenal katanya. Tapi namanya tidak tahu. Tapi, sering datang, siang berkunjung kemari," ucap Rudi, Jumat (15/11).
Rudi mengatakan, jika anak-anaknya aktif ikut pengajian sejak satu tahun belakangan ini. Pengajian yang diyakini berpaham radikalisme itu, kerap digelar pukul 21.00 hingga 00.00 WIB.
Baca Juga: Istri Pelaku Bom Medan Diduga Rencanakan Aksi Teror di Bali
"Saya pikir, ngaji bagus-bagus saja. Senang juga kita dengar sebagai orang tua. Kalau Masalah lain-lain saya tidak tahu. Saya sering ingatkan kalau ikut pengajian ikut yang bagus. Jangan yang tidak-tidak ikut teroris. Mereka diam saja dan nurut," aku pria yang akrab disapa Ucok.
Soal keberadaan Ad yang melarikan diri, Ucok akui tidak mengetahuinya. Ad pergi dari rumah sejak Kamis (14/11) siang. "Dia pulang jam 2, lihat TV pas ada berita bom bunuh diri, dilihatnya habis itu keluar pergi lagi. Waktu mau azan Azlshar dia pulang, ambil jaket dari jemuran pergi lagi. Sampai sekarang belum ada kabarnya," sebutnya.
Baca Juga: DA Aktif Komunikasi Dengan Calon Pengantin Bom Bali
Diamankan keduanya, polisi geledah sejumlah tempat tak jauh dari rumah ketiganya. Mereka yang mengelola tambak milik orang tuanya kerap berkumpul di gubuk. Ada pula lubang yang di desain sebagai tempat persembunyian. Pemeriksaan dan pengeledahan kedua tempat ini, dilakukan tim Densus 88 Anti-teror juga penjinak bom.
Reporter: Iskandar