Padang, Gatra.com - Pengamat Politik dan Komunikasi dari Universitas Andalas (Unand), Najmuddin M Rasul menanggapi wacana Edriana hanya sebagai "Parami-rami Alek" dalam bursa bakal calon gubernur maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat (Sumbar) 2020.
Menurutnya, hal tersebut ada benarnya, bahkan sebaliknya. Meski, ia menilai, Edriana berpotensi menghancurkan hasrat bakal calon lain termasuk Nasrul Abit selau DPD Gerindra Sumbar.
"Bisa jadi begitu dan sebaliknya. Sebab, Edriana punya jaringan yang cukup kuat ke tingkat elit Gerindra. Relasi beliau ke dalam cukup kuat, kemudian keputusan pencalonan di Gerindra diputuskan DPP," tutur Najmuddin, Jumat (15/11) di Padang.
Ia mengatakan, hal ini memang terjadi dan DPP Gerindra memutuskan Edriana sebagai calon gubernur yang berpotensi mendapat dukungan dari kalangan perempuan di Sumbar. Tentu nanti akan menjadi sejarah baru, sebagai satu-satunya perempuan yang maju pada Pilgub Sumbar.
Meskipun Edriana pada Pileg 2019 lalu, ia berpendapat aktivis perempuan itu sudah punya basis suara yang cukup banyak. Tentu modal awal tersebut cukup semangat juangnya dalam pertarungan Pilgub Sumbar 2020 nanti.
"Sekali lagi, Edriana sudah punya perhitungan politik sendiri, tapi masalahnya mengapa memutuskan untuk mendaftar dalam penjaringan Partai Gerindra," katanya.
Sehari sebelumnya, mantan Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Gerindra nomor urut-3 pada daerah pemilihan (Dapil) 1 Sumbar tersebut telah mendaftar sebagai calon gubernur ke DPD Gerindra setempat, Kamis (14/11) kemarin.