Washington, Gatra.com - Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pemimpin Cina, Xi Jinping baru-baru ini saling berkomunikasi untuk membahas lebih lanjut konflik dagang antarkedua negara itu. Menurutnya, pembicaraan tersebut berakhir dengan baik.
"Kami semakin dekat. Kondisinya cukup bagus, dan ini tidak selalu terjadi," katanya dalam acara di Council on Foreign Relations di Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/11).
Tidak hanya itu, sinyal baik datang dari pertemuan perdagangan administrasi AS yang baru didatanginya. "Ini belum selesai, tetapi sudah ada kemajuan yang sangat bagus dan pembicaraan telah sangat konstruktif," imbuh Kudlow.
Oleh karena itu, melihat situasi saat ini, menurutnya Trump dan Xi tidak perlu bertemu langsung untuk menyepakati perjanjian dagang. Mereka hanya perlu melakukan panggilan telepon saja untuk mencapai kesepakatan.
Sementara itu, sebelumnya Trump berharap, pihaknya dapat menandatangani perjanjian fase satu dengan Cina di sela-sela KTT Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik di Chili bulan ini. Namun, keinginan itu harus tertunda karena Chili membatalkan diri menjadi tuan rumah acara tersebut. Hal ini karena ada konflik internal yang tengah berlangsung di negara itu.
Meski begitu, menurut Kudlow, Gedung Putih berharap dapat menandatangani perjanjian kerja sama dengan Cina di waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
"Kami masih berharap perjanjian itu ditandatangani sesuai jadwal awal. Kalau perlu itu dilakukan di kantor saya, di lantai dua. Saya tidak suka bepergian," guraunya.
Seperti yang telah diketahui, Amerika Serikat dan Cina tengah terjebak dalam perang dagang selama satu tahun terakhir, yang mana konflik tersebut telah membawa perekonomian dunia ke dalam kondisi terburuknya sekitar satu dekade lalu. Bahkan, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi yang terendah sejak krisis ekonomi yang terjadi pada 2007-2008.