Pasuruan, Gatra.com - Tekad para petani hortikultura di Pasuruan, Jawa Timur, khususnya petani mangga untuk memperluas pasarnya di luar negeri mendapat dukungan penuh dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Pada acara Pekan Inovasi Mangga Nasional 2019 yang digelar di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balitbangtan, Grati, Pasuruan, hari ini, para petani, pemerintah daerah, hingga eksportir berikrar untuk bisa menyatukan daya bagi kemajuan pertanian mangga di wilayah itu. Atas tekad itu, Menteri Syahrul yang hadir dalam acara tersebut menyatakan perluasan pasar seperti yang dilakukan petani di Pasuruan sangat positif. Sebab bisa mendukung upaya kemandirian pangan yang sedang digalakkan Pemerintah.
Diketahui, potensi pasar mangga Indonesia sangat besar, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor. Pasar domestik sangat potensial karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar.
Baca Juga: Ragam Hayati Indonesia Bisa Jadi Sumber Pangan Fungsional
“Sekitar 90% dari produksi buah Indonesia dikonsumsi di dalam negeri dan 10% diekspor ke negara lain. Kondisi ini menunjukkan potensi yang tinggi untuk pasar domestik dan ekspor,” terang Syahrul di Pasuruan, Jumat (15/11).
Demi meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga ke hilir, termasuk meningkatkan daya saing agribisnis, Kementan tengah mempersiapkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian sebesar Rp50 triliun, dari keseluruhan Rp190 triliun pada 2020.
“Akses harus lebih mudah, strategi perluasan KUR ke petani harus melalui pengendalian hingga ke lapangan langsung agar terorganisasi. KUR ini diharapkan dapat memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah. Seperti mangga dan pisang di Pasuruan ini, dulu saya hanya bisa lihat di luar negeri. Sekarang saya bisa lihat di depan mata saya. Bahkan bisa langsung menikmatinya. Ini harus ditingkatkan,” ungkap Syahrul.
Baca Juga: Menengok Sejarah Manisan Cianjur, Mangga & Murbei Melegenda
Saat berkunjung ke pusat penelitian mangga terbesar se-Asia Tenggara tersebut, Syahrul mengatakan potensi mangga Indonesia yang sangat besar dapat ditangkap sebagai modal utama meningkatkan kinerja ekspor buah. Sentuhan teknologi menjadi upaya utama untuk merealisasikan potensi tersebut. Peningkatan kinerja ekspor buah dapat dilakukan melalui penerapan teknologi dan sistem jaminan mutu di seluruh rantai produksi melalui penerapan standardisasi produk hasil pertanian dari hulu ke hilir.
Dalam acara yang bertema 'Percepatan Hilirisasi Inovasi Teknologi Mangga Memperkuat Swasembada dan Ekspor' tersebut, Syahrul mengajak semua pihak termasuk pelaku pertanian hingga ke daerah untuk menyatukan visi dan misi membangun pertanian bangsa dan negara dengan prestasi.
“Saya terbiasa kerja dengan mengukir prestasi. Dari jadi camat hingga menjadi gubernur, saya pernah jadi camat terbaik. Prestasi itu juga saya inginkan saat saya jadi Menteri sekarang ini. Jadi ayo kita sama-sama ukir prestasi untuk pertanian kita,” ungkap Syahrul.
Baca Juga: HKTI Jambi Bagikan KTA Guna Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron menyatakan, sebagai salah satu sentra mangga di Jawa Timur, potensi mangga di wilayahnya sangat besar, khususnya dalam peningkatan pendapatan petani di Pasuruan. “Komoditas ini berpontensi meningkatkan kesejahteraan petani karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Juga menjadi salah satu primadona ekspor buah segar dari Indonesia,” ungkapnya.
Pemda Pasuruan juga siap untuk mendukung penuh program Pemerintah Pusat dalam membangun pertanian, utamanya komoditas mangga di Pasuruan. Ia mengatakan intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam penyediaan sarana dan prasarana produksi, pascapanen, serta pengembangan wilayah.