Batam, Gatra.com - Munculnya omongan banyak orang kalau gas 3 kilogram langka di pasaran membikin pertamina langsung menurunkan tim.
Hasilnya, ada ditemukan lima pangkalan di Kecamatan Batu Aji dan Sagulung yang melakukan penyelewengan.
Pertamina menurunkan tim pemantau lantaran secara stok, mestinya tak akan ada kelangkaan, sebab pertamina rutin mengirim gas sesuai quota.
Nah, di wilayah Sagulung dan Batu Aji tadi memang banyak ditemukan pangkalan yang tidak lagi punya stok gas 3 kilogram. Tapi setelah dicek lebih teliti, hanya yang lima tadilah yang dianggap melakukan pelanggaran.
"Gambaran langka itu simpel saja. Kalau dari sisi pasokan tidak ada masalah, berarti ada yang tidak beres di level penyalur dan pangkalan ke pengecer," kata Branch Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Kepulauan Riau (Kepri), Awan Raharjo.
Terhadap 5 pangkalan yang ditemukan menyalurkan LPG tidak sesuai ketentuan tadi kata Awan, sudah diberikan sanksi pembinaan berupa pemotongan alokasi dan skorsing.
Nanti kalau masih membandel juga, maka akan ada sanksi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU). "Gas LPG subsidi itu untuk masyarakat kurang mampu, bukan untuk restoran," tegasnya.
Pihaknya kata Awan sudah berkoordinasi dengan dinas terkait (Disperindag) untuk sama-sama rutin turun ke lapangan secara bersama. Lalu pihaknya juga akan bersama-sama mencari solusi paling efektif untuk mengatasi maraknya pengecer.
Sama seperti Awan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri, Gustian Riau mengatakan kalau penyaluran gas ke agen dan pangkalan tidak ada kendala, kuota yang diberikan juga masih cukup hingga akhir 2019.
"Kami tegaskan kepada 1.691 unit pangkalan yang tersebar di Batam, jangan sesekali melakukan penyelewengan. Kalau terbukti, akan ditindak tegas. Untuk meminimalisir kelangkaan Gas 3 kilogram, dalam waktu dekat kami akan gelar operasi pasar," katanya.