Jakarta, Gatra.com- Pada Kuartal III-2019, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Tbk (CARS) membukukan laba bersih sebesar Rp117 miliar atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di 2018 sebesar Rp202 miliar.
"Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan. Perlambatan terjadi di lini pembiayaan dan penjualan mobil baru. Hal ini sejalan dengan kondisi industri otomotif secara umum," kata Direktur Utama Bintraco Dharma, Sebastianus Harno Budi di Jakarta, Jumat (15/11) melalui rilis yang diterima Gatra.com.
Namun, lanjut Sebastianus, pada tahun ini CARS mampu mencatatkan pertumbuhan di lini usaha distribusi suku cadang dan rental kendaraan, sehingga bisa berkontribusi positif terhadap pendapatan segmen otomotif Perseroan.
"Ke depan, kami tetap optimistis dengan prospek otomotif di Indonesia dengan berbagai inisiatif yang akan kami kembangkan. Ini menyesuaikan kondisi pasar," tuturnya.
Ia menuturkan, sepanjang 2019 ini pendapatan CARS terpengaruh oleh sejumlah faktor negatif, seperti isu perang dagang AS-Cina, kondisi politik di dalam negeri, dan perlambatan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hingga akhir September 2019 tercatat menurun menjadi 5,02%.
Sebastianus mengatakan, kondisi tersebut ikut menekan pendapatan bersih CARS per akhir September 2019 sebesar Rp5,5 triliun atau menurun 3% dibandingkan posisi per akhir Desember 2018 sebesar Rp5,6 triliun.
Ia menyebutkan, berdasarkan data wholesale Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per akhir September 2019, total penjualan sebanyak 753.594 unit atau menurun 12% (year-on-year). Sedangkan, kata Sebastianus, penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta di tahun ini sebanyak 68.299 unit atau lebih rendah dibanding tahun lalu sebanyak 77.135 unit.
Sebastianus menambahkan, pada awal 2019, CARS mendirikan PT Prima Oto Galeri sebagai entitas anak di Semarang, Jawa Tengah yang bergerak di bidang perdagangan mobil bekas eceran, reparasi dan perawatan mobil. Selain itu, Perseroan juga mendirikan PT Meka Niaga Utama di Semarang yang bergerak di bidang usaha penjualan suku cadang dan aksesori mobil dan sepeda motor.
"Per 30 September 2019, segmen otomotif Bintraco Dharma telah menyumbang 71 persen dari laba bersih Perseroan, sedangkan sisanya sebesar 29 persen berasal dari segmen pembiayaan," ucap Sebastianus.