
Jakarta, Gatra.com- Untuk mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage / UHC) yang Berkelanjutan di Indonesia,penting dilaksanakan kemitraan antara pemerintah dan perusahaan. Demikian hal itu dikatakan Presiden Direktur dari PT Johnson & Johnson Indonesia, Sawan Malik dalam diskusi 'Pembiayaan Inovatif untuk UHC yang Berkelanjutan di Indonesia.
"Kami telah bekerja sama dan bermitra dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kami dapat mengembangkan dan memberikan solusi terintegrasi serta berbasis bukti untuk perawatan kesehatan," ungkap Malik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11).
Malik menyebut bahwa keberlanjutan merupakan perhatian utama untuk membantu mencapai tujuan kesehatan nasional di Indonesia. "Kami percaya bahwa sektor swasta dapat menjadi akselerator pembiayaan dan implementasi UHC," ujarnya.
Selama ini, pembiayaan inovatif untuk memperluas akses ke layanan UHC tetap menjadi tantangan bagi banyak negara di seluruh dunia. Bahkansetengah dari populasi dunia tidak mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan dasar ini.
Adapun program jaminan kesehatan di Indonesia dikenal sebagaiJaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diluncurkan pada Januari 2014 dan dikelola oleh BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan). Dengan 222 juta orang peserta JKN-KIS, program ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.