Jakarta, Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo mengatakan, pembangunan infrastruktur dan perhubungan menjadi latar belakang pemindahan ibu kota negara. Hal ini menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, ia berharap perpindahan ibu kota ini tidak hanya memindahkan tempat semata, tetapi mengubah pola pikir dan perpindahan budaya kerja.
Menurutnya, pembangunan ibu kota baru akan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar. "Kita ini juga ingin menunjukkan bahwa kita negara besar. Pada suatu titik nanti akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi tertinggi," ujarnya saat menghadiri diskusi publik di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Pada diskusi tersebut, Jokowi mengatakan, nantinya ibu kota baru akan menjadi compact city sekaligus smart city dan green city, sehingga pembangunan infrastruktur dan perhubungan harus ramah lingkungan.
"Jadi dari infrastruktur yang paling diutamakan adalah untuk kepentingan pejalan kaki. Kalau agak jauh ya jalur sepeda, dan kalau lebih jauh lagi ya harus ada angkutan publik, tetapi bebas emisi," tuturnya.
Selain itu, seputar pembangunan infrastruktur dan perhubungan di ibu kota baru, Jokowi mengatakan tidak hanya berwujud gedung pemerintahan saja. Lebih dari itu, ia menginginkan adanya peradaban baru disertai pembangunan klaster pendidikan, layanan sosial, dan inovasi teknologi berkelas dunia.
"Ibu kota baru akan menjadi wujud Indonesia yang baru dengan peradaban yang baru pula," katanya.