Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo memberikan alasan mengapa ia kembali berfokus membangun infrastruktur pada kepemimpinannya di periode kedua. Menurutnya, ini sebagai langkah membangun peradaban baru yang diproyeksikan menjadi negara maju pada 2045.
"Yang paling penting ketika kita membangun infrastruktur itu adalah kita membangun sebuah peradaban. Jadi, bukan hanya sekedar membangun beton saja," ujarnya saat diskusi publik yang diselenggarakan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Jokowi mengatakan, membangun infrastruktur merupakan pekerjaan dengan tantangan besar. Apalagi mengingat skor daya saing infrastruktur Indonesia sudah jauh tertinggal dengan beberapa negara lain. Oleh karena itu, selanjutnya, pemerintah harus berani mengambil risiko dalam membangun infrastruktur secara masif.
"Saya rasa infrastruktur ini penting sebagai fondasi negara untuk bisa berkompetisi dengan negara lain," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Tidak berhenti di situ, ia menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur juga harus terhubung dengan beberapa sentra industri dan ekonomi lainnya. Dengan begitu, ia menilai hal itu akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
"Dihubungkan dengan kawasan yang ada di sekitar, mulai dari kawasan produksi, kawasan pertanian, kawasan nelayan, kawasan wisata, hingga nantinya muncul kawasan ekonomi baru," tuturnya.
Selain fokus membangun infrastruktur dalam lima tahun ke depan, Jokowi akan fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia. Apabila kedua hal itu berhasil dijalankan dengan baik, ia berharap Indonesia akan menjadi negara maju.
"Kuncinya jika pembangunan infrastruktur bisa diselesaikan dengan cepat, terus pembangunan Sumber Daya Manusia dapat dilaksanakan, sehingga indeks daya saing kita semakin baik. Kemudian kualitas SDM kita juga meloncat naik, baru negara kita akan betul-betul bisa lepas landas menuju era Indonesia Maju," imbuhnya.