Semarang, Gatra.com- APBD 2020 Jawa Tengah (Jateng) senilai Rp 28,77 triliun diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan rakyat. Anggota Komisi A DPRD Jateng Tri Mulyantoro, menyatakan APBD diharapkan dapat membawa dampak bagi masyarakat, khususnya rakyat miskin di 14 kabupaten/kota.

“APBD disiapkan untuk mendukung program-program pengentasan kemiskinan seperti, pelatihan skill, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), bantuan sembako dan sebagainya,” katanya, Kamis (14/11).

Melalui dukungan dana ini, lanjutnya, maka bisa melakukan akselerasi 14 kabupaten/kota yang masuk zona merah miskin tersebut. Adanya dukungan dana dari APBD ini dapat mendukung target Gubernur Jateng untuk menurunkan kemiskinan ke angka satu digit bisa tercapai. “Nanti juga ada dana desa. Bila penyalurannya efektif dan tepat sasaran akan membantu dalam akselerasi pengentasan kemiskinan,” ujar anggota dewan dari Fraksi PKS ini.

Menurut Anto, panggilan Tri Mulyantoro, dana desa dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, infrastruktur, dan mengatasi beberapa masalah sosial masyarakat di desa. Guna memastikan penyaluran dana desa tidak terjadi penyimpangan, terus meng update data terbaru terkait jumlah desa di Jateng. Total jumlah desa di Jateng tercatat secara resmi sebanyak 7.809 desa.

“Berharap dalam penyaluran dana desa tidak ada kasus desa fiktif. Dari pengamatan kami di Jateng tidak ada desa fiktif penerima dana desa. Jangan sampai ada,” ujarnya. Agar penyaluran dana desa berjalan dengan baik, lanjut Anto, membutuhkan kerjasama dengan stakeholder di desa terkait sehingga perlu adanya komunikasi yang baik antara dewan, pemerintah, masyarakat, serta perangkat desa.

Kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng maupun pemerintah kabupaten kota untuk membantu memfasilitasi anggaran-anggaran yang masuk ke desa. “Serta mengawal regulasi, pemanfaatan, dan pelaksanaannya agar tak jadi persoalan di kemudian hari,” ucapnya.