Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, potensi makanan halal dunia, pada 2023 mendapat dapat mencapai US$1,8 triliun. Hal itu disebabkan oleh jumlah penduduk muslim yang akan semakin meningkat tiap tahunnya, di berbagai belahan dunia.
Bos BI itu menyebutkan, saat ini saja, jumlah penduduk muslim di dunia berjumlah sekitar 1,8 miliar penduduk. Sedangkan di tahun 2030, nanti jumlah itu diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga US$1,8 triliun jiwa.
"Berdasarkan Laporan Ekonomi Islam Global 2019-2020, di akhir 2023 industri makanan halal akan bernilai US$1,8 triliun. Bayangkan ada berapa besar nilainya," kata Perry dalam acara Inhaife Conference di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (14/11).
Perry menambahkan, ke depannya produksi produk-produk halal seperti makanan halal, fashion dan jasa-jasa bersertifikat halal di seluruh dunia akan semakin ditingkatkan.
Tidak hanya itu, lanjut Perry, pengguna atau konsumen dari produk-produk halal, tidak selalu datang dari penduduk muslim saja. Namun juga datang dari penduduk non-muslim. Produk-produk halal biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dari produk-produk biasa.
Perry menekankan ekonomi halal tidak hanya berpusat pada agama saja, tapi juga nilai kualitas yang tinggi dalam menghasilkan produk halal.
"Permintaan barang dan jasa produk halal juga akan semakin meningkat dan besar di masa mendatang. Itu potensi yang harus kita lihat dan perbesar lagi," ujarnya.