Medan, Gatra.com - Kasus kematian ribuan ekor ternak babi milik warga di Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu kasus yang sangat memprihatinkan. Kematian ribuan ekor babi tersebut berdampak pada perekonomian dan sosial masyarakat.
Anggota DPRD Sumut, Meryl R Saragih menilai bahwa kematian ribuan ekor babi merupakan satu bentuk kelalaian terhadap sektor perekonomian warga dan pendapatan daerah. Karena sebagian warga Sumut hidup dengan beternak babi.
Baca Juga: Buang Bangkai Babi Sembarangan akan Dihukum
"Virus atau penyakit yang menyerang ribuan ekor babi tersebut tidak datang secara tiba - tiba. Melainkan perlahan hingga menyerang ribuan ekor babi. Kasus menjadi besar pasti karena ada penyepelean atau penanganan yang tidak serius sehingga menyebar," jelasnya, Rabu (13/11).
Meryl mengatakan bahwa data dari dinas ketahanan pangan dan peternakan sumut menyebutkan bahwa kasus kematian babi akibat terkena penyakit kolera sudah mencapai 5,800 ekor yang tersebar di 11 kabupaten.
Peristiwa tersebut memprihatinkan. Karena berdampak kepada kerugian bagi para peternak babi dan tentu akan berpengaruh pada tingkat pendapatan asli daerah. "Peristiwa ribuan ternak babi yang mati akibat penyakit kolera dinas terkait lalai dalan menjalankan fungsinya," tegasnya.
Seandainya dinas terkait menjalankan fungsi kerjanya melakukan kontrol dan pengawasan sekaligus pengecekan kesehatan kepada setiap hewan ternak maka peristiwa matinya ribuan babi tidak akan terjadi.
Baca Juga: Bangkai Babi Kolera di Medan Dikuburkan
Namun, disisi lain, Meryl juga mengungkapkan kekecewaan terhadap peternak babi yang sembarangan membuang bangkai babi di sungai dan jurang. Selain tidak memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan, tindakan tersebut juga mengganggu toleransi di lingkungan masyarakat.
Karena sebagian besar warga Sumut tidak mengkonsumsi ternak tersebut. Meryl mendukung pihak kepolisian mengambil tindakan bagi peternak yang membuang bangkai babi dengan sembarangan. Karena tindakan itu bertentangan dengan undang - undang pencemaran lingkungan.
"Kami dukung pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Kepada pemerintah daerah dan para peternak babi untuk membakar dan menguburkan seluruh bangkai babi sehingga dampak dari pencemaran lingkungan dapat segera teratasi," katanya.
Meryl menegaskan bahwa DPRD Sumut akan mengawasi dan terjun kelapangan untuk memastikan semua bangkai babi dibakar dan dikubur. Serta ikut mengawasi proses tindakan hukum bagi oknum yang membuang bangkai babi sembarangan.
Reporter: Baringin Lumban Gaol