Jakarta, Gatra.com – Pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Mochamad Ariyo Faridh Zidni atau Kak Aio, memberikan beberapa tips mendongeng kepada orang tua demi mendukung gerakan mendongeng.
Tips tersebut, pertama; menganjurkan orang tua terlebih dahulu memilih cerita yang disukai, sehingga tidak terbebani ketika membuat cerita dongeng. Kedua, cerita dongeng disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak TK, cerita dongeng bisa berupa fabel atau personifikasi lainnya seperti mobil yang dapat berbicara. Anak TK biasanya menyukai cerita-cerita imajinatif.
Ketiga, jangan membatasi diri dengan fokus ke nilai moral cerita. Berpikirlah seperti anak-anak yang bebas imajinasinya. Keempat, jangan terbebani dengan hal-hal seperti alat bantu atau waktu mendongeng, yang penting anak dapat menikmati cerita dari dongeng tersebut.
Orang tua juga harus bisa memilih waktu yang tepat untuk mendongeng. Selain itu, orang tua tidak boleh melakukan aktivitas lain ketika mendongeng agar anak tertarik untuk mendengarkan. Namun, ketika anak sudah menunjukkan rasa bosan, lebih baik hentikan mendongeng dan biarkan anak melakukan keinginannya. Kak Aio tidak menganjurkan orang tua untuk memaksa kehendak anak.
Kak Aio juga menjelaskan perbedaan efek metode mendongeng antara membacakan dongeng dengan memperdengarkan dongeng. Ketika orang tua membacakan dongeng, para ahli menganjurkan orang tua sambil menunjuk kalimat dalam buku tersebut. Sehingga anak akan belajar melihat sekaligus mendengarkan. Otak anak akan mengasosiasikan gambar yang dilihat, bentuknya, serta suaranya. Hingga pada akhirnya, mereka akan familiar dengan huruf-huruf tersebut dan memiliki kemampuan membaca.
Sedangkan ketika orang tua mendongeng tanpa buku, ada interaksi antara orang tua dan anak. Kemudian, ketika orang tua menyebutkan judul buku dongeng, anak akan mengasosiasikan cerita yang seru itu dengan buku dan menjadikan mereka tidak akan takut untuk mulai membaca buku.
"Kalau tanpa buku, mereka enggak akan cepat mengenal huruf. Tapi pengalaman yang lain dapet seperti bonding, emosi, dan pengenalan karakter. Bedanya di situ aja," ungkapnya saat ditemui awak media usai konferensi pers NIVEA #SentuhanIbu 2019 World of Imagination di Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Reporter: IMS