Bogor, Gatra.com - Menteri Agama, Fachrul Razi menjabarkan Program Prioritas Pembangunan Nasional dari aspek pembangunan SDM dari sisi keagamaan. Menurutnya, pembangunan SDM harus selaras dengan aspek agama. Pernyataan itu disampaikan Fachrul saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul, Bogor, Rabu (13/11).
Delapan poin itu di antaranya Penguatan moderasi dan kerukunan umat Bergama, Penyediaan layanan keagamaan yang adil dan merata, Peningkatan pemberdayaan kelembagaan sumber daya ekonomi umat, Perluasan akses pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama dan keagamaan, Peningkatan kualitas pengelolaan dan mutu pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama, dan keagamaan, Penguatan produktivitas dan daya saing pendidikan keagamaan, serta Peningkatan kualitas tatakelola yang efektif dan akuntabel, papar Fachrul Razi.
Dalam kesempatan tersebut ia juga melihat adanya korelasi antara era industri 4.0, disrupsi, dan hubungan keagamaan SDM. Menurutnya, perkembangan teknologi dan pemanfaatan media sosial membuat pengalaman keagamaan SDM semakin kompleks dan perlu mendapatkan perhatian.
Disrupsi ini dengan teknologi yang semakin cepat, semakin banyak masyarakat yang mengakses media sosial, bahwa hampir dari setengah total masyarakat Indonesia menggunakan Medsos untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mencari informasi termasuk terkait dengan agama. Masyarakat sering kali lebih fokus terhadap personal dan kritis terkait agama, jelasnya.
Oleh karena itu, melalui Kementerian Agama, ia terus mendorong terselenggaranya literasi digital keagamaan. Pasalnya, masyarakat tak hanya lebih tertarik mempelajari agama dari cara konvensional seperti tatap muka secara langsung, tetapi memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan berbagai platform.
Kami mendorong terus adanya literasi digital keagamaan, karena kecenderungan kita selain belajar dari tokoh agama seperti ustadz, juga belajar melalui internet, ini harus menjadi perhatian kita bersama, ujarnya.
Kementerian Agama dalam hal ini juga terus mengembangkan komunikasi, terutama generasi milenial agar terhindar dari radikalisme dengan membuat konten yang mudah dipahami milenial. Kementerian Agama juga mengoptimalkan perannya agar konten terkait agama dan keagamaan mudah diakses oleh kalangan sebagai salah satu dorongan untuk meningkatkan kualitas SDM dari sisi keagamanan.