Medan, Gatra.com – Kasus bom di Markas Kepolisian Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Medan saat ini terus didalami pihak kepolisian. Informasi yang himpun menyebutkan bahwa pelaku sempat dicegat masuk ke Mapolrestabes. Namun masuk kembali diantara masyarakat yang ingin megurus SKCK pada hari Rabu (13/11).

Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Sumatera Utara (Sumut) Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan bahwa petugas jaga sempat menghentikan pelaku terduga bom bunuh di Mapolrestabes Medan masuk ke lokasi Mapolrestabes.

Baca Juga: Saat Terjadi Bom di Medan, Pemohon SKCK Lari Berhamburan

Namun pelaku kembali masuk dengan menyusup diantara warga yang ingin mengurus SKCK. Pihak kepolisian saat ini telah mengumpulkan data terkait status dari pelaku.

Identitas pelaku menyebutkan bahwa pelaku berstatus sebagai mahasiswa. Namun masih terus di dalami terkait penggunaan atribut GO JEK Indonesia. Karena saat peristiwa tersebut pelaku menggunakan atribut GO JEK.

Baca Juga: GO-JEK Siap Membantu Polri Mengungkap Kasus Bom di Medan

“Menggunakan jaket salah satu ojol, pihak kepolisian masih mendalami. Menggunakan jaket salah satu ojek online. terkait data yang dicek mencantumkan sebagai status mahasiswa. Namun belum dipastikan. Kita minta waktu, kita dalami dulu. Sementara ada keluarga diamankan, dalam arti kata diminta keterangan,” jelasnya.

Mardiaz Kusin Dwihananto juga meminta masyarakat yang berada di wilayah Sumut tidak perlu khawatir setelah peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan. "Situasi saat ini kondusif, masyarakat tidak perlu resah," katanya.

Baca Juga: Pelaku Bom Mapolrestabes Medan Berstatus Warga Medan Petisah

Mardiaz Kusin Dwihananto menambahkan, pelayanan masyarakat di jajaran Polsek, Polres dan Polda di wilayah Sumut tetap berjalan seperti biasa. Ia juga meminta agar warga meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan setelah peristiwa ini. "Tetap berjalan, hanya meningkatkan kepedulian saja dengan lingkungannya," ucap Mardiaz.

Reporter: Baringin Lumban Gaol