Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan kesiapannya untuk menggunakan single data milik Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menuturkan, permasalahan ini sudah berlarut, sehingga membutuhkan kemauan dan sinergitas kementerian atau lembaga untuk memperbaiki permasalahan data ini. 

"Iya ini musti diselesaikan. Ini yang diurus kan rakyat. Ini perl kemauan bersama mengurusnya. Tidak bisa pertanian sendiri, tidak boleh BPS sendiri," kata Syahrul ditemui di SICC, Sentul, Bogor, Rabu (13/11). 

Dampak lainnya, apabila setiap kementerian atau lembaga memiliki data akan menimbulkan rasa curiga. Oleh karena itu, Kementan, Kementerian ATR, dan BPS menyepakati satu data. 

"Kalau salah data satu-satu kan akhirnya saling bias, saling curiga dan lain-lain. Satu aja, data BPS kita perkuat data itu. Kami sudah sepakat, BPS, Kementerian Agraria, Kementerian Pertanian, sudah dapat bentuknya," ujar Syahrul. 

Eks Gubernur Sulsel menambahkan, nantinya Kementan sebagai salah pihak yang men-support data primer ke BPS. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru. 

"Single data BPS enggak boleh jalan sendiri, harus ada menteri pertanian, harus ada menteri perdagangan, ada menteri agraria, kan akhirnya dapat satu. Apa yang susah, enggak ada ukuran yang beda-beda. Ini bukan barang baru," pungkasnya.