Jakarta, Gatra.com - Pada 2018 lalu, pertumbuhan energi terbarukan di level global mengalami perkembangan yang pesat melampaui bahan bakar fosil. Indonesia pun dituntut untuk bisa berkontribusi dalam pencapaian target Perjanjian Paris (Paris Agreement) dan Target Pembangunan Berkelanjutan 2030. Sebagai negara yang memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia harus bisa berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan efisiensi energi yang sesuai dengan standar global saat ini.
Transisi energi secara definisi merupakan sebuah pathway menuju transformasi sistem energi global dari berbasis fosil menjadi nir karbon untuk menghindari dampak buruk dari perubahan iklim. Akselerasi energi bersih diharapkan memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya ini, jelas Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa di Jakarta, Rabu (13/11).
Fabby mengatakan, Indonesia perlu memiliki peta jalan yang jelas terkait transisi energi. Hal tersebut sejalan jika dilihat dari perspektif iklim dan ketahanan energi nasional, mengingat sistem energi Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
"Kita lihat Indonesia, 92 persen pasokan energi primernya masih ditopang oleh energi fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam," kata Fabby.
"Indonesia perlu secara serius merancang transformasi sistem energi di Indonesia dan memastikan ketahanan energi nasional terpenuhi dalam jangka panjang dan manfaat ekonominya. Cakupan transisi pun tidak hanya di sektor kelistrikan, tapi juga sektor transportasi," imbuhnya.
Ketua Dewan Penasihat Indonesia Clean Energy Forum (ICEF), Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto juga mengatakan kepada para pembuat kebijakan perlu mempersiapkan strategi serta kebijakan yang dapat mendukung perkembangan teknologi energi terbarukan.
"Perkembangan teknologi energi terbarukan yang semakin maju dan ekonomis, preferensi investasi energi bersih yang lebih favorable, dan berbagai terobosan teknologi digital di sektor energi menjadikan sistem energi konvensional berbasis fosil tidak lagi relevan untuk dipertahankan," jelas Kuntoro.
Untuk itu, IESR dan ICEF saat ini tengah mengadakan Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) yang bertujuan untuk mendukung proses transisi energi di Indonesia. Berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat memahami lebih lanjut mengenai transisi energi guna membantu dalam pembuatan kebijakan.