Bogor, Gatra.com - Bupati Mandailing Natal (Madina), Dahlan Hasan Nasution mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan kepala daerah untuk mempermudah investasi. Menurutnya, instruksi Presiden itu untuk menjawab tantangan perekonomian di masa depan.
"Menurut saya itu bagus. Pandangan Pak Presiden itu untuk menatap perekonomian kita ke depan. Jadi apa yang disampaikan beliau tadi itu tidak bisa ditawar-tawar. Itu harus sesuai arahan Presiden," kata Dahlan kepada Gatra.com saat menghadiri Rakornas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul, Bogor, Rabu (13/11).
Menurutnya, selama ini persoalan birokrasi perizinan di daerah memang menghambat investasi. Untuk itu, ia akan menata kembali mekanisme perizinan agar iklim investasi berkembang di daerahnya.
"Nanti soal perizinan investasi di daerah kami akan dipermudah. Memang harus dipermudah. tanpa kita permudah, tidak ada orang yang mau investasi. Jujur selama ini di situ kelemahan kita," ungkapnya.
Di Mandailing Natal sendiri Dahlan tengah menyiapkan perkebunan nanas dan pisang untuk komoditas ekspor. Ia membaca peluang ekspor yang tinggi untuk kedua buah itu.
"InsyaAllah ke depan akan hadir di Madina kebun nanas dan kebun pisang terbesar di dunia, sekaligus pabrik olahan kedua buah tersebut. Ini sebagai komoditas ekspor yang kini sedang kami persiapkan," jelasnya.
Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) antara Pemerintah Pusat dengan Forkopimda. Dalam pidatonya ia menyampaikan agar kepala daerah mempermudah izin investasi.
"Kalau di daerah ada investasi yang berorientasi ekspor, jangan banyak ditanya. Langsung beri izin. Tutup mata saja, langsung tanda tangan berikan izin," kata Jokowi yang disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Jokowi juga menyampaikan perihal investasi yang sulit masuk ke Indonesia. Menurutnya hal itu akan berdampak kepada peningkatan defisit neraca perdagangan setiap tahun.
"Kenapa ini harus kita kejar, bertahun-tahun defisit neraca perdagangan tidak bisa diselesaikan karena investasi dan ekspor tidak bisa diselesaikan," ujarnya.