Sarolangun, Gatra.com - Pengeboran sumur eksplorasi minyak Belato 2 oleh PT Seleraya Merangin Dua (PT SRMD) di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi resmi dimulai. Acara peresmian ini dilakukan Selasa (12/11) kemarin.
Bupati Sarolangun Cek Endra, menyambut positif kehadiran PT SMRD di Sarolangun. Menurutnya daerah itu memang berkepentingan untuk mendorong investasi terutama hasil bumi yang dimiliki Sarolangun baik itu minyak, gas, dan banyak material-material lain yang bisa mengangkat ekonomi daerah tersebut.
"Untuk mendapatkan dan menghasilkan itu semua di perlukan investasi yang besar. Pemerintah tidak akan sanggup untuk mengelolanya. Untuk itu, kehadiran investasi perusahaan swasta yang datang ke Sarolangun kami menyambut baik,” katanya ketika dikonfirmasi Gatra.com Rabu (13/11).
Lebih lanjut katanya dari sisi pemerintah pihaknya siap mendukung baik itu dari segi perizinan maupun hal-hal lain termasuk lingkungan bermasyarakat. "Pemerintah tidak bisa hanya berdiam hanya memberikan izin tapi yang lebih penting lagi adalah memberikan kenyamanan para investor selama dia bekerja dan selama dia berproduksi nantinya maka, saya terus mendorong investasi yang hadir di Sarolangun," kata Cek Endra.
Kemudian ia berharap, mudah-mudahan eksplorasi yang di laksanakan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. "Kita harapkan agar pengeboran ini betul-betul menghasikan sumber minyak yang banyak. Kalaulah satu titik ini berhasil bukan hanya berhasil PT SMRD saja. Tetapi Sarolangun ini akan mendapatkan bagi hasilnya. Selain itu, cadangan stok minyak kita bertambah. Negara pun pendapatannya akan bertambah juga," kata Cek Endra lagi.
Sementara itu, dalam rilis yang diterima Gatra.com. Vice President Bisnis Support, PT SRMD, Seno Aji, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sarolangun, khususnya pemerintah kabupaten Sarolangun yang telah mendukung apa yang dilakukan pihak SMRD untuk berinvestasi di Sarolangun.
Menurutnya sebagai perusahaan yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mencari cadangan minyak bumi. Pihaknya berkewajiban untuk terus berupaya agar dapat menemukan dan menambah sumber cadangan minyak bumi nasional di tengah isu devisit minyak Indonesia.
"Kebutuhan produksi minyak bumi nasional saat ini diangka sekitar 800 ribu barel perhari. Sementara di bandingkan dengan produksi kita saat ini hanya sekitar 200 barel perhari. Sehingga untuk menjaga ketahanan energi nasional menjadi sangat penting dan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan kegiatan eksplorasi," kata Seno Aji.
Setianto Aji Prahoro, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Sumbagsel, menyampaikan terkait kebutuhan minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia telah ditetapkan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 yaitu berkisar Rp775 ribu per barel.