Home Milenial Warga Sarolangun Ancam Hentikan Aktivitas PT Agrindo

Warga Sarolangun Ancam Hentikan Aktivitas PT Agrindo

Sarolangun, Gatra.com - Warga tiga kecamatan: Sarolangun, Pelawan dan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi yang tergabung dengan Lembaga Himpunan Masyarakat Putra Bathin Limo (Himpabal) mengancam akan menghentikan aktivitas perusahaan PT Agrindo Panca Tunggal Perkasa (PT APTP) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tersebut dengan melakukan unjuk rasa.

"Dengan ketentuan apabila sampai pada tanggal 18 November 2019 ke depan tidak merealisasikan seperti tuntutan kami yakni, tidak melaksanakan pembangunan perkebunan masyarakat sekitar (Plasma), program CSR yang tidak tepat sasaran, belum memiliki AMDAL UKL dan UPL, dan juga telah Overlap dalam Hutan Produksi di daerah kami," kata Ketua Himpabal, Muhammad ketika dikonfirmasi Rabu (13/11).

Muhammad mengatakan terkait hal itu surat pemberitahuan sudah dilayangkannya kepada pihak Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Asisten I Bupati Sarolangun.

Muhammad menyebut hal itu dilakukan pihaknya karena pasca jawaban pihak perusahaan melalui surat Nomor: 011/APTP-EXT/JBI/XI/2019 pada tanggal 06 November 2019, dari hasil Mediasi pada tanggal 31 Oktober 2019 lalu di ruang pola Kantor Bupati Sarolangun, sesuai Berita Acara Nomor:48/BA/PEM/VIII/2019 yang salah satunya tercantum di poin kedua.

"Yakni, perpanjangan HGU PT APTP belum bisa diproses apabila konflik dengan masyarakat belum diselesaikan," ujarnya.

Menurut pihaknya, pihak perusahaan saat ini tidak saja membohongi pihak masyarakat dan lembaga yang dinahkodainya, namun instruksi pemerintah melalui Asisten I Bupati Sarolangun Arief Ampera yang meminta untuk menyelesaikan perkara kepada pihak masyarakat juga tidak dilakukannya.

"Sudah jelas-jelas pemerintah minta agar PT Agrindo menyelesaikan persoalannya dengan masyarakat dan Himpabal, nah ini juga tidak dijalankannya, sebenarnya Agrindo ini mau diluruskan apa tidak," kata Muhammad.

Terkait hal ini, belum ada tanggapan dari pihak perusahaan. Gatra.com berusaha melakukan konfirmasi, namun sulitnya komunikasi dan beberapa nomor kontak yang dihubungi pun tidak ada yang bernada aktif.

160