Banda Aceh, Gatra.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh akan menerapkan ujian Semester Berbasis Online dan Kurikulum K-13 Sistem SKS (Sistem Kredit Semester). Namun tidak memberatkan para siswa dan orang tua murid.
“Bagi madrasah yang belum memungkinkan melaksanakan secara online dapat melaksanakan secara manual,” kata Kakanwil Kemenag Aceh, M. Daud Pakeh melalui Kasubag Inmas, Muhammad Nasril di Banda Aceh, Selasa (12/11).
Nasril mengatakan, ujicoba Ujian semester berbasis online tersebut, merupakan salah satu inovasi yang dilakukan Kemenag Aceh sebagai bentuk ikhtiar dlam perbaikan mutu pendidikan di masa mendatang.
"Ujian semester ini dilakukan secara online untuk meningkatkan kapasitas dan mengetahui kemampuan anak didik, sekaligus kemampuan kompetensi guru untuk peningkatan mutu madrasah di Aceh, karena sebelumnya juga dilaksanakan ujian kompetensi guru secara online. Jadi ini singkon,” ujar Nasril.
Nasril mengatakan, ujian online sebagai ajang membiasakan siswa dalam menghadapi ujian nasional serta ujian masuk perguruan tinggi bagi siswa di tingkat Aliyah, dan juga teknolagi informasi yang sudah menjadi suatu kebutuhan dalam segala aspek kehidupan.
Kemenag Aceh mengimbau kepada Kakankemenag Kabupaten dan kota untuk mengkoordinir Pelaksanaan Ujian Semester Berbasis Online, Mengkoordinir Kegiatan KKG dan MGMP, Memfasilitasi Pengajuan Madrasah Pelaksana SKS (Madrasah yang ditunjuk hasil verifikasi) dan Mengkoordinir Pelaksanaan di Madrasah.
“Ujian semester online ini dapat menggunakan fasilitas yang ada, termasuk menggunakan fasilitas laptop guru yang dipinjam pakaikan kepada peserta didik. Ujian online tersebut diperlukan akan tetapi tidak boleh memberatkan peserta didik,” tegasnya.
Nasril mengharapkan komite madrasah dan semua pihak mendukung ujian berbasis online ini untuk kemajuan pendidikan anak bangsa.
Sebelumnya, Kemenag Aceh melalui bidang Pendidikan Madrasah telah melaunching Aplikasi Online yang diperuntukkan untuk ujian bagi Kepala madrasah, guru, operator, dan siswa dengan tujuan meningkatkan mutu madrasah serta efisiensi yang dulunya menggunakan kertas kini diganti berbasis komputer atau sistem android.
“Ujian berbasis online dapat menekan resiko kesalahan, uji kejujuran, hemat anggaran negara dan pengerjaan soal lebih mudah di kerjakan,” kata Nasril.