Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya butuh lima tahun untuk menyinergikan program penghargaan Habibie Award untuk menciptakan ekosistem pengembangan ilmu dan penelitian secara baik. Dalam membangun ekosistem itu dibutuhkan triple helix atau kerja sama dengan tiga unsur, yakni pemerintah, lembaga penelitian perguruan tinggi dan dunia usaha.
"Pemerintah bertugas memfasilitasi agar dunia usaha bisa memahami apa yang sudah dilakukan oleh dunia penelitian dan perguruan tinggi, dunia perguruan tinggi juga bisa membaca ya apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, menjadi kebutuhan pasar dari dunia usaha dan pemerintah di tengah-tengahnya yang memfasilitasi termasuk menyiapkan prasarananya," kata Bambang di Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Setelah kerja sama itu terjalin dengan baik dan program berjalan lancar, Bambang mengatakan tindak lanjut dari kegiatan itu adalah pemetaan peneliti pada bidang riset tertentu. Program ini juga akan diteruskan ke kementerian terkait.
"Kalau saya lihat, (program) sudah sesuai dengan prioritas nasional. Ada yang terkait kesehatan, ada yang terkait dengan industri ya jadi itu langsung kita jadikan sebagai upaya untuk kalau ada lanjutannya. Jadi misalnya tadi (ada penelitian) mengenai demam berdarah, barangkali perlu ada program lanjutan, apakah vaksin apakah serum terkait demam berdarah," paparnya.
Sebelumnya, Bambang Brodjonegoro menyebut acara Habibie Award bakal menjadi agenda tahunan nasional. Habibie Award merupakan program rutin dari Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan (SDM Iptek) dan Habibie Center, lembaga riset yang diprakarsai oleh Presiden ketiga RI, mendiang BJ Habibie.
Bambang menjelaskan, alasan ditariknya acara tersebut menjadi agenda pemerintah karena ajang apresiasi itu memicu semangat para peneliti untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam penelitian, pengembangan ilmu dan teknologi bahkan sampai inovasi. Nantinya, acara itu akan dibantu oleh Kemenristek dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).