Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta memprediksi pendapatan ritel hingga akhir tahun mampu mencapai 10%-15%. Bahkan, untuk produk baju dapat menembus angka 20%.
Menurutnya, hal itu dapat terjadi karena adanya momentum Natal dan Tahun Baru. Pada perayaan tersebut, biasanya pertumbuhan pendapatan ritel pada momen itu akan mengalami lonjakan.
"Di November dan Desember ada momentum Natal dan tahun baru yang menjadi salah satu festive penjualan tertinggi setiap tahunnya. Kita harapkan kalau dilihat secara tradisi momen natal dan tahun baru kami bisa tumbuh 10%-15%. Bahkan untuk produk baju sampai 20% karena itu seperti lebaran," kata Tutum saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (12/11).
Ia melanjutkan, biasanya setiap tahunnya akan selalu ada periode tertentu dengan penjualan yang sangat tinggi. Namun sebaliknya, ada saat dimana penjualan ritel akan menjadi sepi.
Sementara itu, apabila melihat beberapa tahun sebelumnya yang mana pada akhir tahun pendapatan ritel selalu mengalami lonjakan. Tutum berharap, pada dua bulan terakhir ini, kinerja ritel sepanjang tahun 2019 masih bisa tumbuh sesuai target.
"Kalau secara tahunan kira-kira bisa mendekati 10% pertumbuhannya. Jadi secara tahunan bisa tumbuh 8%-9% lah tahun ini," lanjutnya.
Menyambung perkataan Tutum, Penasihat Aprindo, Handaka Santosa mengatakan, selain momen Natal dan Tahun Baru, di dua bulan terakhir ini beberapa ritel di seluruh Indonesia cukup banyak mengadakan event. Dari event itu, Handaka meyakini pendapatan ritel dapat lebih ditingkatkan lagi.
"Itu kan di online ada 11.11 dan 12.12, ini pun kami ingin mencapai pertumbuhan yang baik, termasuk di offline maupun online," ujarnya.