Jakarta, Gatra.com --- Wakil Korbid Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap jelang Musyawarah Nasional (Munas) partai Golkar, semua persoalan yang ada selama ini dapat terselesaikan dengan baik. Menurutnya, untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) harus memiliki jiwa pemimpin yang merangkul dan bukan memukul.
"Tapi rasa-rasanya menghadapi Munas yang tinggal beberapa pekan lagi, ini saya mengingat masa-masa menjelang reformasi kemarin banyak larangan, ancaman, pemecatan dan lain-lain sebagainya," ungkap Bamsoet dalam acara POSBAKUM dalam diskusi 'Golkar Mencari Nahkoda Baru' di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, (12/11)
Bamsoet menilai jika demokrasi itu menghadirkan kegembiraan dan persaingan yang sehat. Sebab, jika bisa begitu, maka akan menghasilkan organisasi atau partai yang baik.
"Kita bisa lihat, ketua atau pimpinan Komisi tiba-tiba dicopot, yang sudah asik dan sudah lama duduk di suatu komisi tiba-tiba digeser ke komisi yang tentu saja bukan komisi pilihannya. Ini bukan praktik-praktik mengelola partai yang lain, menurut saya," tuturnya.
Ia juga menilai mengelola partai dengan baik itu juga yang akan menentukan apakah suatu keberhasilan kepengurusan ke depan akan mencetak sejarah atau justru merusak sejarah suatu partai atau organisasi. "Kita merasakan hari-hari ini suatu suasana yang mencekam, saling curiga mencurigai, saling tekan menekan dan saling sikut-menyikut," ucapnya.
"Padahal saya sudah menyatakan saya cooling down dan menyampaikan beberapa hari kemarin belum memutuskan untuk maju atau tidak, ini maksudnya agar pendukung-pendukung saya tidak didzholimi, tidak disingkirkan karena di DPR saja sudah banyak korban," tambahnya.