Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki meminta para pengusaha kecil atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membentuk kelompok usaha atau koperasi sesuai sektor bisnis masing-masing. Sebab, pemerintah akan lebih memprioritaskan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kelompok, per 1 Januari mendatang.
"Saya kira model KUR kelompok ini akan memudahkan kerja kami untuk melembagakan 60 juta lebih usaha mikro, yang tak mungkin bisa kami urus satu-satu," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/11).
Teten melanjutkan, selama ini masih sedikit pelaku usaha yang membentuk unit usaha atau koperasi, termasuk kelompok usaha tani dan nelayan. Padahal, menurutnya, melalui model KUR kelompok ini, penyaluran KUR bisa lebih dipercepat. Tidak hanya itu, KUR nantinya dapat diakses oleh ratusan bahkan ribuan orang.
"Kami akan dorong UMKM yang belum bergabung dengan koperasi, untuk segera membentuknya," imbuh Teten.
Sementara itu, dalam konferensi pers tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, ia akan menurunkan suku bunga KUR, dari yang semula 7%menjadi 6%. Selain itu, menyepakati kenaikan plafon minimal penyaluran KUR pada tahun 2020 menjadi Rp190 triliun, naik 35,7% dari plafon tahun ini yang sebesar Rp140 triliun.
Airlangga menginginkan agar sektor UMKM mengalami peningkatan dari jumlah maupun kualitas UMKM. "KUR yang didorong ke depan adalah yang pro kerakyatan. Per Januari 2020, bunga KUR akan turun dari 7% menjadi 6%," katanya di tempat yang sama.