Home Ekonomi Jokowi Ancam Gigit Penghalang Penuntasan Ketimpangan Dagang

Jokowi Ancam Gigit Penghalang Penuntasan Ketimpangan Dagang

Jakarta, Gatra.com - Pada penutupan Kongres Ke-2 Partai NasDem yang berlangsung di JI EXPO Kemayoran, Jakarta. Presiden Jokowi kembali mengingatkan kondisi eksternal yang semakin hari semakin menunjukan adanya resesi ekonomi. Maka dari itu, Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terjaga di kisaran 5 persen harus disyukuri. 

"Eksternal kita sedang tidak stabil, banyak negara sudah resesi. Yang lain dulu 7 persen pertumbuhannya,  sudah masuk minus, yang dulu 5 persen menjadi 0 persen. Yang tadi 9 persen menjadi 6 persen," kata Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (11/11). 

Di sisi lain, eks Walikota Solo ini melanjutkan, untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki neraca perdagangan atau Current Account Defisit (CAD). 

Menurutnya, masalah CAD sudah puluhan tahun sulit diatasi oleh pemerintah. Karenanya, ia selalu mengingatkan kepada menteri-menteri terkait untuk secara detail melihat neraca dagang. "Saya selalu bilang pada menteri-menteri terkait, ekspor impor di lihat secara detail," ujarnya. 

Sementara itu, bekas Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambal defisit CAD salah satunya dengan membuat kilang-kilang minyak baru, selain meningkatkan produksi minyak dalam negeri.  Terpenting juga, tambahnya, program B20, B30 dan bahkan sampai B100 akan terus digalakan. Jika semua kebijakan ini tereksekusi dengan baik, Jokowi yakin permasalahan defisit CAD akan selesai. 

"Jangan ada coba-coba menghalangi masalah ini. (Kalo ada yang menghalangi) Pasti akan saya gigit, dengan cara saya," ungkapnya. 

155