Mataram, Gatra.com- Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Dony Noor Gustiarsyah menyatakan, dalam kondisi normal, sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 270 Mega Watt (MW), dengan beban puncak mencapai 259 MW.
“Dengan adanya pemeliharaan pembangkit dan menurunnya kemampuan beberapa pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) membuat daya mampu sistem kelistrikan Lombok saat ini hanya sebesar 223 MW, sehingga Lombok memiliki defisit daya listrik sebesar 36 MW,”ujarnya kepada wartawan di Mataram, Senin (11/11).
Dikatakan, beberapa upaya yang dilakukan PLN untuk memenuhi kebutuhan daya listrik antara lain, dengan mempercepat pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap (PLTMGU) Lombok Peaker berkapasitas 150 MW. PLTMGU Lombok Peaker direncanakan dapat memperkuat sistem kelistrikan Lombok pada akhir Desember 2019.
Ia menambahkan, PLN juga mempercepat proses pemeliharaan beberapa unit pembangkit yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ampenan, dan PLTD Paokmotong, yang saat ini sedang memasuki masa pemeliharaan.
"Pemeliharaan kita lakukan untuk menghindari kerusakan yang menyebabkan pemadaman meluas. Kami akan berupaya maksimal, 24 jam lakukan pemeliharaan agar pembangkit yang ada bisa secepatnya kembali memasok listrik," katanya.
Menurutnya, beberapa PLTMH juga tidak dapat beroperasi maksimal akibat menurunnya debit air. Pada saat normal, seluruh PLTMH dapat memasok daya hingga 8,5 MW, saat ini hanya mampu memasok daya listrik sebesar 3,5 MW. Terdapat penurunan daya mampu sebesar 5 MW.
Pertumbuhan penggunaan beban listrik di NTB, dalam beberapa bulan terakhir cukup signifikan. Pada Januari 2019, beban hanya mencapai 225 MW, dan saat ini telah meningkat menjadi 259 MW atau naik sebesar 34 MW dalam kurun waktu 10 bulan.