Palembang, Gatra.com - Aktivitas water bombing pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa dihentikan sementara sejak Senin (11/11).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, penghentian proses water bombing ini karena izin terbang pilot helikopter belum diperpanjang selama dua hari ini. “Izinya masih dalam proses perpanjangan, mudah-mudahan dalam waktu dekat (dua hari) sudah selesai dan sudah bisa terbang lagi,” kata Ansori.
Dijelas Ansori, izin perpanjangan baru dilakukan usai perpanjangan status darurat Karhutla yang disampaikan Guburnur Sumsel pada Jumat (8/11) lalu selama 20 hari hingga 30 November nanti.
"Saat ini sisa helikopter yang bisa beroperasi hanya tinggal tujuh saja. Dua diantaranya sudah ditarik kembali ke BNPB, sedangkan tujuh sedang dalam perpanjangan izin terbang,” pungkasnya.
Dengan kondisi ini, upaya penanggulangan karhutla hanya dilakukan oleh satuan tugas (satgas) darat. Sementara itu, hingga saat ini Karhutla di Sumsel sudah menghabiskan luasan mencapai sekitar 361.857 hektar. Dari luasan itu, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi kabupaten dengan karhutla terluas yakni mencapai 204.974 hektar.
Reporter: Karerek