Jakarta, Gatra.com - Presiden Jokowi mengakui, rangkulan Ketua Umum Surya Paloh dan Presiden PKS Shohibul Imam membuatnya cemburu. Untuk itu, ia juga ingin rangkulan dengan Ketua Umum NasDem secara erat.
"Setelah ini saya akan peluk SP lebih erat, daripada Shoibul Imam. Setelah itu pun Jokowi dan Ketum NasDem saling berangkulan secara erat," kata Jokowi disambut tawa yang mendengarkan pidato dia pada Hari Ulang Tahun ke-8 NasDem di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin (11/7).
Meski demikian, Jokowi mengaku, soal rangkulan antara Surya Paloh dan Shohibul Imam tidak ada yang salah.
"Rangkulan itu apa yang salah. Kalau rangkulan komitmen negara apa yang salah, apa yang keliru. Kalau rangkulan persaudaraan, persatuan untuk Tanah Air, apa yang salah," tambahnya.
Oleh karena itu, eks Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, ungkapannya soal rangkulan beberapa hari sebelumnya sebagai sebuah candaan seorang sahabat.
"Dan biasa candaan sahabat biasa. Jangan ditanggapi ke sana ke sini, ada yang curiga, sinisme, ada yang tidak percaya," ujarnya.
"Tadi juga disampaikan betapa sayangnya SP dengan Ibu Mega. Jadi salah besar, koalisi ini sudah tidak rukun. Keliru gede sekali. Bu Mega tidak salami SP, itu kelewatan saja. Saya juga sering, kelewatan salam kanan kiri," tambahnya.