Semarang, Gatra.com - Selama periode 2015 hingga triwulan III September 2019, total investasi yang masuk ke JawaTengah mencapai Rp222,26 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Jateng, Ratna Kawuri menyatakan investasi tersebut berasal dari PMA senilai Rp120,47 triliun dan PMDN senilai Rp101,79 triliun.
“Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) berasal dari 5.465 proyek yang menyerap sebanyak 347.989 tenaga kerja,” kata Ratna di Semarang, Senin (11/11).
Sedangkan untuk investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berasal dari 8.054 proyek yang menyerap sebanyak 230.623 tenaga kerja.
Menurut Ratna, investor PMA yang masuk ke Jateng berasal dari sekitar 30 negara. Paling banyak berasal dari Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, dan Hongkong.
Para investor asing tersebut bergerak di sektor listrik, gas, air, transportasi, gudang, telekomunikasi, serta industri tekstil, kimia, farmasi, dan makanan.
“Daerah yang menjadi pilihan utama para investor antara lain Kabupaten Jepara, Batang, Cilacap, Kota Semarang, dan Sukoharjo,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengolahan Data dan Informasi DPMPTS Jateng, Sucipto menambahkan rata-rata peningkatan investasi di Jateng sejak 2015-2019 per tahun sebesar 44,20% dengan pertumbuhan sebesar 5,68%.
“Realisasi investasi di Jateng sejak 2015 selalu bisa melampaui target yang telah ditentukan,” kata dia.
Pada 2015 dari target Rp24 triliun diperoleh realisasi Rp26,04 triliun, pada 2016 dari target Rp27,55 triliun diperoleh realisasi Rp38,18 triliun. Selanjutnya pada 2017 dari target Rp41,7 triliun, tercapai realisasi Rp51,54 triliun. Pada 2018 dari target Rp47,15 triliun, realisasi Rp59,27 triliun.
“Target investasi 2019 senilai Rp47,42 triliun saat ini sudah tercapai Rp47,24 triliun. Kami optimistis bisa terpenuhi,” ujar Sucipto.