Purbalingga, Gatra.com – Festival Kopi Purbalingga #2 terbukti mampu memicu peningkatan transaksi kopi Purbalingga. Dalam tiga hari pelaksanaan, puluhan ribu cup atau cangkir kopi lokal diseduh dan dinikmati oleh pengunjung.
"Selama dua hari penyelenggaraan ada sekitar 20 ribu cup kopi yang diseduh," kata Gunanto Eko Saputro, Juru bicara panitia Festival Kopi Purbalingga, Senin (11/11/2019).
Gunanto mengatakan, terjadi perputaran ekonomi luar biasa dari gelaran tersebut. Hanya dari seduhan kopis saja, omzet mencapai Rp100 juta. Angka ini belum termasuk hasil penjualan kopi lokal dalam bentuk kemasan. Selain itu, terdapat kerajinan atau handy craft lain yang turut dipamerkan dan terjual.
"Omzet lebih dari 100 juta selama tiga hari penyelenggaraan dari penjualan seduhan kopi saja, belum dari penjualan kopi kemasan dan kuliner," ujarnya.
Selain menyajikan kopi lokal, acara tersebut juga melibatkan pengrajin bambu Purbalingga dengan booth khusus. Penyelenggara yang digawangi oleh 'anak nongkrong kopi' yang tergabung dalam JAP Organizer memberi kesempatan kepada para pelaku industri kreatif untuk memamerkan karyanya.
Ashari Kimiawan, Ketua Ruang Kopi Purbalingga mengatakan, Festival Kopi Purbalingga #2 yang bertagline 'mayuh ngopi maning' diikuti oleh sekitar 30 pegiat kopi dari hulu ke hilir. Ada petani, kedai, kafe, dan warung kopi yang menyajikan kopi lokal Purbalingga.
Selain itu, ada stan kuliner dari UMKM Purbalingga yang menyediakan camilan pendamping kopi. Dalam acara ini ada bursa kopi, deklarasi kopi purbalingga, bupati menyeduh, dan focus group discussion (FGD) yang menghadirkan narasumber Direktur Operasional Rolas Nusantara Mandiri (PTPN XII), Setyo Wuryanto.
"Acara ini adalah ajang perayaan bersana bagi para pegiat, pecinta dan penikmat kopi Purbalingga,” kata Ashari.
Ashari mengemukakan, popularitas kopi yang meningkat akhir-akhir ini membuat petani mulai bergairah membudidayakan kopi. Kemudian, mulai tumbuh juga industri hilir kopi seperti roastery dan pengolahan kopi. Kedai, warung dan cafe yang menyajikan kopi lokal Purbalingga pun mulai bertebaran di Purbalingga.
"Festival kopi ini menjadi momen untuk mengembalikan kejayaan kopi Purbalingga," ujarnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga mendukung penuh gelaran tersebut. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan akan mengeluarkan kebijakan untuk membangkitkan kopi Purbalingga.
"Saya akan keluarkan surat edaran untuk mengimbau dinas agar menyediakan kopi lokal Purbalingga di dapurnya," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.