Hong Kong, Gatra.com - Polisi Hong Kong menembakkan peluru tajam ke arah seorang pengunjuk rasa dari jarak dekat saat terjadi demonstrasi di sisi timur pulau Hong Kong. Menurut laporan media lokal, pengunjuk rasa tersebut terluka.
Dalam sebuah rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa terbaring di genangan darahnya sendiri dengan mata terbuka lebar. Polisi juga menyemprotkan air merica dan menundukkan seorang wanita di dekatnya.
Seperti dilansir Reuters, Senin (11/9), otoritas rumah sakit mengatakan, lelaki berusia 21 tahun yang diduga merupakan korban penembakan selama insiden di Sai Wan Ho itu sedang menjalani operasi.
Sementara itu, pihak kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan, para pengunjuk rasa yang mereka sebut 'radikal' telah membuat barikade pada beberapa lokasi di seluruh kota. Polisi selanjutnya memperingatkan demonstran untuk segera menghentikan tindakan ilegal semacam itu.
Salah seorang saksi mata, Sai Wan Ho, Anson Yip (36) mengatakan para pemrotes sedang membuat blok jalan dari sampah. Hal ini dilakukan ketika polisi yang kemungkinan dari departemen lalu lintas, berlari ke tempat kejadian.
"Mereka tidak berkelahi. Polisi berlari ke arah mereka dan langsung menembak. Ada tiga suara, seperti 'pam, pam, pam'," kata Yip.
Seorang pria berusia 24 tahun, saksi mata lainnya mengatakan, salah satu dari beberapa pekerja kantor yang berkumpul di tempat kejadian setelah penembakan, mengatakan: "Ketika saya tiba, jalan diblokir dan orang-orang berteriak pada polisi, menyebut mereka pembunuh," ujarnya.
Sebelumnya, pihak polisi Hong Kong juga menembak seorang pemrotes berusia 18 tahun dan 14 tahun. Meski keduanya selamat, tindakan tersebut mendapat kecaman keras dari berbagai pihak terutama dari Amnesti Internasional.