Baghdad, Gatra.com - Pasukan Irak menembak mati tiga pengunjuk rasa anti-pemerintah di kota Nassiriya. Jumlah korban tewas dalam kerusuhan yang telah mengguncang negara itu semakin bertambah.
Dilansir Reuters, para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah jembatan di kota itu dan pasukan keamanan menembakkan amunisi untuk membubarkan mereka. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam bentrokan di Nassiriya.
"Mereka [pasukan keamanan] masih menembaki pendemo. Ada beberapa orang terluka," kata sukarelawan pekerja medis Hayder Ghareeb di sebuah klinik darurat di Tahrir Square, yang sekarang menjadi titik pertemuan utama bagi para demonstran di Baghdad, Senin (11/11).
Pasukan keamanan juga menembakkan gas air mata ke demonstran di Baghdad yang melukai lebih dari 20 orang. Peristiwa ini terjadi saat terdapat protes di lapangan utama Ibu Kota Irak.
"Satu orang meninggal di rumah sakit karena luka yang diderita pada hari sebelumnya di daerah yang sama," kata polisi dan petugas.
Kerusuhan memuncak di Baghdad pada 1 Oktober. Pendemo menyebar di seluruh wilayah, sebagian besar berada di Irak Selatan. Pasukan keamanan telah menggunakan amunisi, gas air mata, dan granat kejut untuk melawan sebagian besar demonstran muda. Sedangkan pengunjuk rasa tidak bersenjata. Berdasarkan sumber medis dan polisi, lebih dari 280 orang tewas.
Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi telah mengambil beberapa langkah untuk mencoba memadamkan kerusuhan, termasuk pemberian bantuan kepada warga miskin dan kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Namun, ia gagal menuruti tuntutan demonstran yang sekarang menyerukan perbaikan sistem politik sektarian Irak dan meniadakan elit penguasa.