Bengaluru, Gatra.com - Penyelidikan terhadap praktik kartu kredit Goldman Sachs Group Inc. telah dimulai setelah tweet pengusaha teknologi menuduh adanya diskriminasi gender dalam algoritme kartu Apple Inc. Padahal hal ini baru digunakan untuk menentukan batas kredit.
Cuitan Twitter David Heinemeier Hansson yang mengkomplain kartu Apple karena memberi 20 kali batas kredit untuk istrinya menyebabkan Departemen Layanan Keuangan akan menyelidiki kasus tersebut. Kemudian, akan ditentukan apakah ada pelanggaran terhadap hukum New York dan memastikan seluruh konsumen diperlakukan sama tanpa memandang jenis kelamin.
“Algoritma apa pun [seharusnya] tidak menghasilkan perlakuan diskriminatif terhadap wanita atau kelas yang dilindungi lainnya. [Apalagi] melanggar hukum New York,” kata Juru Bicara Departemen Layanan Keuangan kepada Reuters, Senin (11/11).
Hansson, yang merupakan pencipta kerangka kerja aplikasi web Ruby on Rails, tidak menjelaskan informasi terkait pendapatan spesifik untuk dirinya atau istrinya. Namun, mereka mengajukan pengembalian pajak bersama dan istrinya memiliki skor kredit yang lebih baik.
Departemen Layanan Keuangan New York mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Juru Bicara Goldman Sachs, Andrew Williams menolak mengomentari apakah Hansson telah menghubungi Goldman. Hal ini mengenai kekhawatiran yang muncul di Twitter karena bank tidak membahas masalah yang melibatkan pelanggan individu secara publik.
Kartu Apple, diluncurkan pada bulan Agustus, adalah kartu kredit pertama Goldman. Bank investasi di Wall Street itu telah menawarkan lebih banyak produk kepada konsumen, termasuk pinjaman pribadi dan rekening tabungan melalui bank online Marcus.
Pembuat iPhone mengatakan, kartu akan disinkronkan dengan Apple Wallet pengguna iPhone dan dapat digunakan untuk membeli produk Apple dengan harga diskon.