Home Ekonomi Difabel Dapat Pelatihan Keterampilan Membuat Sabun

Difabel Dapat Pelatihan Keterampilan Membuat Sabun

Tegal, Gatra.com - Penyandang disabilitas membutuhkan dorongan agar mereka bisa mengembangkan potensi dan mandiri. Salah satunya melalui pelatihan keterampilan. Upaya itu dilakukan Disabilitas Tegal Bahari dengan menggelar pelatihan pembuatan sabun krim untuk anggotanya Minggu (10/11) siang. Sebanyak 50 orang penyandang disabilitas atau difabel antusias mengikuti pelatihan yang digelar di gedung Unit Pengelola Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kota Tegal tersebut.

Pelatihan diberikan oleh pemilik dan pendiri PT Berkat Bersinar Bersaman, perusahaan pembuat produk house hold dan toiletries. Dengan keterbatasan fisik yang dimiliki masing-masing, para difabel mampu menghasilkan sabun krim sesuai materi yang diberikan. Ketua Disabilitas Tegal Bahari Aris Aditya Resi mengatakan, pelatihan digelar untuk membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan. "Kami ingin difabel punya skil, mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain. Makanya kami adakan pelatihan pembuatan sabun krim," kata Aris di sela pelatihan.

Para difabel yang mengikuti pelatihan antara lain tuna rungu, tuna daksa, dan tuna wicara. ?Tidak hanya dari Kota Tegal, ada juga yang berasal dari Kabupaten Tegal dan Banyumas. "Peserta pelatihan rata-rata baru lulus SLB (Sekolah Luar Biasa) Kota Tegal," ujar Aris.

Menurutnya, setelah mengikuti pelatihan, para difabel selanjutnya akan diupayakan untuk permodalan dari pemerintah dan pemasaran. "Kalau yang sudah memiliki keahlian, akan kita bantu dalam memasarkan hasil keahliannya," ujar dia.

Aris menyebut, pelatihan pembuatan sabun krim merupakan pelatihan yang kesekian kalinya digelar. Sebelumnya, pihaknya juga menggelar pelatihan keterampilan lain, di antaranya ?pembuatan tas dari limbah, pembuatan tangan dan kaki palsu, serta menjahit. "Tiap bulan kami mengadakan pelatihan keterampilan. Pelatihannya berbeda-beda," ungkapnya.

Dia mengharapkan pemerintah juga melakukan hal serupa untuk membantu para difabel bisa memiliki keahlian sehingga mandiri. Apalagi jumlah difabel yang sudah mandiri juga masih terbilang sedikit. "Perhatian pemerintah sudah ada, hanya belum maksimal. Misalnya dalam penyediaan fasilitas layanan publik yang ramah difabel. Kemudian pelatihan-pelatihan keahlian juga harapannya lebih sering diadakan pemerintah agar mental mereka bisa bangkit dan mandiri," tandasnya.

Mengutip data Dinas Sosial Kota Tegal, Aris mengatakan jumlah difabel di Kota Tegal mencapai 1.531. Dari jumlah itu, baru 180 orang yang menjadi anggota Disabilitas Tegal Bahari sehingga bisa mengakses pelatihan keterampilan yang diadakan Disabilitas Tegal Bahari. "Kami sudah berupaya mengundang semua penyandang disabilitas ikut dalam pelatihan, namun ada yang mau ikut, ada yang tidak karena itu kembali ke kemauan masing-masing," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan Tantowi Yahya (19) mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan menggunakan bahasa isyarat. "Saya senang ikut pelatihan karena bisa memperoleh ilmu," kata penyandang tuna wicara itu.

623