Jakarta, Gatra.com - Startup teknologi yang bergerak di pasar kuliner tradisional Indonesia, Wahyoo, merilis aplikasi terbarunya setelah dua tahun beroperasi. Pembaharuan aplikasi itu dinamakan Bakwan Jagung dari yang sebelumnya bernama Ayam Bakar.
"Kita harus swifting ke digital, supaya semuanya tuh ada di sini. Mau belajar, belanja, dapat poin di sini. Kenapa kita launching, karena agar mereka (pedagang) terus menggunakan aplikasi ini dan tahu bagaimana data penjualan makanan mereka," kata CEO Wahyoo, Peter Shearer selepas acara peluncuran aplikasi di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (10/10).
Peter membeberkan, setidaknya ada tiga fitur baru dalam aplikasi tersebut. Pertama, fitur flash sale yang menawarkan potongan harga untuk bahan makan atau kebutuhan para mitra. Kedua, event community, yakni program Wahyoo Academy dan Gathering.
"Ada program P3K tiap warung makan, Pembimbingan, Pelatihan, Pendapatan dan Kemudahan. Ada akademi Wahyoo yanh menerangkan bagaimana cara melayani pelanggan, membuat dapur bersih dan yang paling penting mengatur keuangan. Mereka running warung enggak ada sistem, makanya kita taruh sistem," papar Peter.
Sementara fitur ketiga, yakni fitur help center. Fitur ini bisa digunakan oleh para mitra jika memiliki kendala saat menggunakan aplikasi Wahyoo. Peter menyebut, mitra yang memakai fitur-fitur itu, terutama flash sale, akan mendapatkan keuntungan poin. Aplikasi itu juga sudah cukup komprehensif mengatur kebutuhan dan managemen warung makan para mitra.
Dengan peluncuran aplikasi tersebut, Peter berharap banyak warung makan yang bergabung. Saat ini, Wahyoo sendiri sudah merangkul sekira 12.500 mitra yang tersebar di kawasan Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. "Target tahun depan 50 ribu mitra warung makan di Jabodetabek dan kota besar lain. Kita lagi validasi, mana nih unit ekonomi yang bisa. Surabaya mungkin atau Bandung," terang dia.
Selain memperkenalkan tiga fitur anyar itu, Peter menjelaskan pihaknya juga bisa membantu para mitra untuk melakukan rebranding warung makannya. "Bisa dibranding, bisa tandem dengan mitra. Setiap mereka mau bermitra, kita bisa jadi jembatannya," ucap Peter.
Wahyoo, lanjutnya, juga membantu para mitra untuk memenuhi pembelian bahan makanan atau kebutuhan sehari-hari para mitra. Namun, Wahyoo belum bisa membantu mengantar atau delivery makanan ke pelanggan. "Deliverynya belum. Kita B2B bisnis. Mereka pesan minyak goreng, telur, itu kita yang antarkan. Kita tahu kebutuhan mereka yang tiap hari ke pasar, makanya tadi ada (poin) kemudahan," tukasnya. (Efs)