Mataram, Gatra.com- Peringatan Hari Pahlawan, (10/11) di NTB ditandai dengan pemberian bingkisan bagi pejuang kemerdekaan (veteran) dan bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTH) bagi 630 warga fakir miskin yang tersebar di 5 kabupaten/kota se NTB.
“Bantuan yang kita berikan senilai Rp15 juta untuk masing-masing rumah. Kelima kabupaten/kota tersebut diantaranya, Kelima Kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Bima 190 unit rumah, total bantuan Rp2.850.000.000. Kabupaten Sumbawa 150 Unit, total bantuan Rp2.250.000.000, Kabupaten Sumbawa Barat 100 unit, total bantuan Rp1.500.000.000, Kabupaten Lombok Timur 150 unit, total bantuan Rp2.250.000.000 dan Kabupaten Lombok Barat 40 unit dengan total bantuan Rp 600.000.000,” ujar Gubernur NTB H Zulkieflimansyah di Mataram, Minggu (10/11).
Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalilah membacakan sambutan Menteri Sosial RI, mengajak masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita Bung Karno yang menyatakan bahwa “Hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar,”.
Selain itu peringatan Hari Pahlawan dijadikan sebagai momentum kita dalam membangkitkan semangat berinovasi bagi anak – anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini. Hal ini sesuai tema peringatan hari pahlawan “Menjadi Pahlawan Masa Kini”.
Mensos menegaskan, menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia. Dalam bentuk aksi – aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti tolong menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat menggangu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain dan sebagainya.
Mensos mengajak agar peringatan Hari Pahlawan kiranya dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat. “Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain,” ujar Menteri.