Home Ekonomi Menteri PPPA Kunjungi PAT BM Kelurahan Nunhila Kupang

Menteri PPPA Kunjungi PAT BM Kelurahan Nunhila Kupang

Kupang, Gatra.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspa Yoga mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Saya minta kita semua dalam kapasitas kita masing–masing dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal itu bisa terwujud jika semua komponen bersatu padu dan menyadari bahwa perempuan dan anak adalah aset bangsa yang wajib dilindungi,” kata I Gusti Ayu Bintang Puspa Yoga ketika mengunjungi Kelurahan Nunhila di Kecamatan Alak Kota Kupang, Jumat (8/11). 

Kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspa Yoga ke Kelurahan Nunhila ini didampingi Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore ini untuk melihat langsung program pemerintah yang ada. Karena Kelurahan Nunhila sudah ditetapkan sebagai wilayah Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PAT BM).

“Saya datang untuk melihat langsung prkembangan program yang ada. Karena Kelurahan Nunhila sudah ditetapkan sebagai wilayah Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PAT BM) sejak 2014 ini. Ternyata cukup bagus,” jelas I Gusti Ayu Bintang Puspa Yoga.

Masyarakat Kelurahan Nunhila yang sudah menjalankan program perlindungan anak terpadu ini jelas I Gusti Ayu Puspa Yoga, perlu diapresiasi. Karena telah berhasil menjalankan program pemerintah dengan baik.

“Saya senang sekali melihat semangat dan antusiasme warga disini. Saya harapkan ditempat lain harus mencontohi semangat masyarakat Nunhila yang sudah sukses menjalan program perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PAT BM) sejak 2014 ini,” ujar I Gusti.

Dia juga menjanjikan akan berkoordinasi dengan Kementrian terkait lainnya soal beberapa keluhan yang disampaikan Walikota Kupang. Antaranya persoalan sunting maupun kanker servis.

“Saya akan koordinasikan dengan Kementrian terkait untuk bisa mengatasi keluhan Pak Walikota Kupang. Karena soal pencegahan kanker serviks sudah menjadi program ibu Negara,” ujarnya.

Sementara Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore pada kesempatan tersebut meminta para orangtua untuk memperhatikan anak-anak ketika bermain dengan gawainya.

“Seiring dengan perkembangan maka anak-anak sudah terbiasa dengan gadget atau ponsel pintar. Tugas kita sebagai orang tua bagaimana melindungi mereka supaya mereka menggunakan teknologi secara baik dan tidak menyimpang,” harap Jefry Riwu Kore.

Salah satu persoalan yang dihadapi oleh perempuan di Kota Kupang sebut Jefry Riwu KOre adalah Kanker Serviks. Banyak warga kota yang harus berobat keluar daerah dengan biaya yang tidak sedikit. Jika fasilitas kesehatan di Kupang sudah memadai untuk penanganan kanker serviks maka akan sangat membantu masyarakat.

“Jadi kalau ada masyarakat minta bantuan untuk berobat maka kami hanya bantu secara pribadi, karena tidak ada dana untuk itu. Kami berharap persoalan ini bisa disampaikan oleh ibu Menteri kepada Kementerian kesehatan. Kami juga berterimakasih karena ibu sudah meluangkan waktu untuk menemui warga kami di PAT BM Mungil,” tutup Jefry.

Ketua Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PAT BM) Kelurahan Nunhila Rahel Magdalena Rihi mengatakan bahwa sejak ditetapkannya sebagai wilayah PAT BM dampak yang dirasakan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memberi perlindungan baik terhadap anak maupun perempuan.

“Kunjungan Ibu Menteri ini membuat kami bersemangat dan berkomitmen dalam memenuhi hak-hak anak dihuni,” ujar Magdalena Rihi.

313