Semarang,Gatra.com - Ikon Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang yakni E-Gamelanku berhasil menunjukan eksistensinya di berbagai ajang kesenian. Tak hanya di dalam negeri, melainkan diajang Internasional.
Mengambil objek gamelan dan rekaman suara langsung dari Gamelan milik Kyai Sri Kuncoro Mulyo Lokananta Surakarta, aplikasi E-Gamelanku berhasil dimainkan di beberapa negara seperti Singapura, Taiwan dan Perancis.
"Selain Singapura dan Taiwan, tahun 2018 E-Gamelanku sudah dimainkan di UNESCO, Animation Park Disneyland dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Prancis. Saat itu di Unesco kami menjadi satu-satunya wakil Indonesia," ujar Kepala Humas dan Kerjasama Udinus, Agus Triyono, Sabtu (9/11).
Saat di Unesco, kata Agus, aplikasi E-Gamelanku yang dimainkan oleh dosen dan para mahasiswa, juga di padu-padankan dengan perangkat gamelan yang asli.
"Saat itu kami menyajikan tiga tembang, yakni E-gamelanku, Bedhaya Nuswantoro, dan Prajurit Nuswantoro. Penampilan Tari Bedoyo pun ditarikan diiiringi piranti gamelan seperti; gender, kempul,kenong, demung dan lainnya dengan cita rasa tradisional Jawa, Indonesia," ungkap Agus.
Bahkan saat ini, katanya, aplikasi E-Gamelanku telah mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan dapat diunduh langsung di Play store.
Tak puas hanya dengan E-Gamelanku, saat ini Udinus juga telah mengembangkan inovasi lain untuk melestarikan kesenian di Indonesia, yakni aplikasi E-macapatku.
“Banyak alat music dari Indonesia yang mulai hilang, kami berusaha melestarikannya lewat cara yang lain," tandas Agus.