Semarang, Gatra.com - Memadukan seni dan teknologi, aplikasi E-Gamelanku menawarkan pengalaman berbeda dalam menikmati iringan musik tradisional khas Indonesia.

Diciptakan oleh tim penelitian dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, aplikasi ini mampu menghasilkan rangkaian nada dari perangkat alat musik gamelan, tanpa menggunakan ensembel musik yang terdiri dari Kenong, Bonang, Demung, Saron, Peking, Kenthuk, Slenthem, Gambang, Rebab dan Siter secara langsung.

Ketua Pengembang E-Gamelanku Yuventius Tyas Catur, mengatakan E-Gamelanku sendiri memiliki arti. Yakni sebuah ucapan dan ekpresi suka cita sekaligus rasa Handarbeni oleh seseorang, saat menemukan barang yang telah lama hilang dan sempat terlupakan.

"Hanya melalui gadget E Gamelanku bisa langsung di mainkan, tidak perlu menggunakan perangkat iringan yang asli," ujar Tyas saat dihubungi Gatra.com, Sabtu (9/11)

Menurut Catur, munculnya E-gamelanku tidak akan mematikan mata pencarian dari pengrajin atau orag orang yang biasa memainkan gamelan. Justru, kata Catur, dengan adanya E-Gamelanku pasar dari gamelan akan lebih luas melalui aplikasi tersebut.

"Lewat E-Gamelanku, sekarang paradigma masyarakat mulai berubah, kalau dulu masyarakat menganggap gamelan sebagai barang kuno, jadul, dan membosankan. Tapi sekarang, sudah berubah menjadi sebuah alat musik yang modern dan mudah di akses," ungkap Tyas.

Selain itu, aplikasi ini juga digunakan sebagai sarana latihan sebelum memaimkan gamelan yang asli. Sebab butuh proses dan ketekunan yang tinggi dalam mempelajari dan memahami notasi notasi yang ada di seluruh elemen dalam gamelan.

"Ini sebagai sarana latihan dulu, kalau sudah paham dan mahir bisa langsung di aplikasikan ke perangkat gamelan yang asli," ungkap Tyas.