Mataram, Gatra.com- Satgas Karhutla Polda NTB mencatat luas lahan di NTB yang terbakar mencapai 2.244 hektare. Selain disebabkan ulah masyarakat, kebakaran juga dipicu oleh kesengajaan membakar hutan dengan alasan pembukaan lahan pertanian baru.
“Kita sudah tetapkan lima orang diduga penyulut kebakaran lahan, sekaligus sebagai tersangka. Sepanjang Agustus-Oktober ini telah dipadamkan sebanyak 180 titik api. Titik api paling banyak dipadamkan yakni di Kabupaten Dompu. Satgas paling banyak memadamkan api di wilayah Kabupaten Dompu yakni 44 kali pemadaman, menyusul 35 kali,” kata Kepala Biro Operasi Polda NTB Kombes Pol Dewa Putu Maningka Jaya di Mataram, Sabtu (9/11).
Ia mengatakan, 90% kebakaran hutan dan lahan karena adanya aktivitas untuk pembukaan lahan pertanian baru, khususnya untuk penanaman tanaman hortikultura seperti jagung dan kacang. Saat ini, Satgas paling banyak memadamkan api di wilayah Kabupaten Dompu yakni 44 kali.
“Lalu menyusul kemudian 35 kali pemadaman di Kabupaten Sumbawa, 19 kali pemadaman di Kabupaten Bima, 18 kali pemadaman di wilayah Lombok Timur, 14 kali pemadaman di Lombok Barat, 17 kali pemadaman di Kota Bima tujuh kali pemadaman di Lombok Tengah, enam kali pemadaman di Sumbawa Barat, dan empat pemadaman api di Kota Mataram,” tuturnya.
Maningka Jaya menambahkan, berdasarkan luasnya, kebakaran paling luas terjadi di Lombok Timur yakni 782,24 hektare, Dompu 478,5 hektare, Bima 371 hektare, Sumbawa 200,17 hektare, Lombok Utara 108,78 hektare, Lombok Tengah 86,56 hektare, Kota Bima 69,88 hektare, Lombok Barat 40,1 hektare dan Kota Mataram 34 are.
Berdasarkan data Karhutla tersebut, Polda NTB telah menetapkan lima orang tersangka yang diduga sengaja membakar lahan dan hutan. Pelaku membersihkan lahan garapannya dengan membakar semak belukar maupun ranting pohon, sehingga api menjalar ke area lahan lainnya.