Tanggerang, Gatra.com - Pembangunan kesehatan di Indonesia berkaitan dengan pembangunan manusia. Beberapa indikator menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara lain menurunnya gizi buruk (stunting) dan kematian ibu dan bayi baru lahir (neonatal).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, IPM Indonesia mencapai 71,39, meningkat sebesar 0,58 dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2018 merupakan tahun ketiga, pembangunan manusia Indonesia berstatus "tinggi" dengan usia harapan hidup saat lahir mencapai 71 tahun. Hal ini menandakan, bayi yang baru lahir dapat bertahan hidup hingga usia 71 tahun.
"Meski sudah baik, tetapi masih terus dilanjutkan pembangunan manusia dengan banyak berinovasi untuk mencegah stunting. Bahkan, kalau amanat presiden itu menurunkan stunting di bawah 14%, supaya kita bisa menjadi generasi premium," kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-55 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (9/11).
Di antara beberapa inovasi kesehatan, baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan produk inovasi yakni "Aplikasi Online Monitoring".
Aplikasi ini merupakan bentuk kerja sama dengan Mitra Asing, Aplikasi Online Integrated Depository and Monitoring System (IDeMS), Aplikasi online Emergency Operation Center (EOC), Aplikasi Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO), dan Aplikasi Bahan Baku Kosmetika (e-BBKOS).
Sebagai bentuk apresiasi, Kemenkes juga memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan Puskesmas di daerah, penghargaan terhadap karya anak bangsa bidang farmasi dan alat kesehatan, serta menggelar Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) Awards ke-3 tahun 2019. Apresiasi ini diharapkan dapat menjadi semangat untuk meningkatkan pembangunan manusia yang unggul dan sehat.