Jakarta, Gatra.com - Guru Besar Tetap Universitas Esa Unggul, Profesor Dr. Ir. Kazan Gunawan mengatakan, penanggulangan bencana di Indonesia masih membutuhkan perbaikan di berbagai hal. Pasalnya, Indonesia berada di wilayah Cincin Api Pasifik yang menjadikannya rentan terhadap bencana alam.
"Dalam hal terjadi bencana, ada kebutuhan personel lokal yang terlatih untuk merespon dengan cepat dan tepat. Responden pertama biasanya di tingkat lokal yang tidak dilengkapi pembuatan keputusan dan kebijakan yang efektif," katanya di Jakarta, Sabtu (9/11).
Padahal, identifikasi dan mobilisasi sangat penting dalam situasi darurat bencana. Ia menyarankan, seharusnya para personel ini diberikan pelatihan serta perlengkapan yang lengkap dalam menghadapi bencana alam.
"[Melalui antisipasi ini], sehingga mereka dapat menilai situasi dan melakukan penanganan dengan cepat dan tepat," ujar Kazan.
Bahkan, ia menyebut, para personel yang terlatih merupakan sumber daya berharga bagi daerah rawan bencana. Hal ini karena para personel yang pertama kali merespon ketika terjadinya bencana alam.
"Mereka juga akan tetap berada di wilayah tersebut serta memberikan tanggapan jangka panjang," tambahnya.
Selain itu, ia mengimbau, perlu ada direktori terpusat yang memudahkan identifikasi dan mobilisasi penanganan bencana secara tepat dan tepat.
"Kedua, sumber daya fisik sangat terbatas. Terkadang, hal ini tidak ada dan menyebabkan gangguan pada jalur komunikasi. Misalnya, untuk menanggapi bencana, harus ada ketersediaan informasi terkini yang cepat dan kredibel untuk menilai, memantau, dan mengambil tindakan dalam keadaan darurat," ucapnya.
Akibatnya, lanjut Kazan, upaya-upaya respon cepat menjadi tidak akurat. Bahkan, koordinasi persediaan, tenaga kerja, serta peralatan bagi korban bencana menjadi terhambat.
"Saya ingin mendorong semua orang muda untuk terlibat dan mengambil tindakan ketika mereka ingin melakukan perubahan. Bukan hanya kewajiban pemerintah untuk melindungi negara, tetapi itu adalah tugas kita juga. Kita harus terus saling membantu dan tumbuh bersama sebagai satu kesatuan," pungkasnya.