Banyumas, Gatra.com – Ratusan orang berziarah di Makam Panglima Pasukan Pangeran Diponegoro di Banyumas Raya pada masa perang Jawa, Eyang Ngabehi Singadipa, Jumat malam, 8 November 2019.
Berbekal obor, warga yang terdiri dari anak keturunan dan masyarakat umum ini berziarah di makam tokoh yang semasa hidupnya menjadi salah satu orang kepercayaan Pangeran Diponegoro.
Bahkan, berdasar catatan riwayatnya, Kiai Singadipa masih meneruskan perang gerilya meski Pangeran Diponegoro telah tertangkap dan diasingkan.
Selain berziarah, mereka juga menggelar acara kumpul sedulur serta pernyataan sikap menuntut pemerintah agar menjadikan tokoh yang memiliki nama resmi Kyai Ngabehi Singadipa sebagai pahlawan nasional.
“Acara malam hari ini sebagai awal dari rangkaian agenda temu akbar yang digelar pada 9 November 2019 dengan kegiatan pengajian akbar, pembacaan narasi sejarah perjuangan Eyang Singadipa, dan banyak kegiatan sosial," kata perwakilan dari Ikatan Keluarga Besar Singadipa (IKS), Bing Urip Hartoyo.
Selain prosesi ziarah, juga dibacakan riwayat panjang perjuangan dan kisah hidup Kiai Singadipa. Ada pula petuah dari sang pahlawan yang dibacakan oleh para sesepuh.
Panitia pelaksana kegiatan, Untung Hidayat mengatakan, kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi antarketurunan Kiai Ngabehi Singadipa. Di samping itu, temu akbar dilakukan untuk mempertegas identitas sosok Singadipa yang diyakini masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya sebagai tokoh pejuang pada era kolonialisme Hindia Belanda.
Ia berkata, selama ini Kiai Ngabehi Singadipa hampir tidak pernah disinggung tentang perannya dalam perjuangan. Namun, makamnya ramai dikunjungi orang di berbagai daerah.
Untung berharap, IKS dapat menjadi wadah untuk mewujudkan keinginan memunculkan identitas kepahlawanan Singa Dipa.
"Pertemuan ini akan membahas tuntas silsilah sosok Singadipa terlibat dalam membela tanah air,” katanya.