Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mendorong program magang dapat menjadi salah satu alat, agar para lulusan sekolah maupun Universitas siap menghadapi dunia Industri, khususnya di bidang Industri Perfilman.
Kepala Pusat Pengembangan Film (Pusbangfilm) Kemendikbud, Maman Wijaya mengatakan para pelajar SMK bidang multimedia atau perfilman maupun mahasiwa yang juga mengambil konstrasi dibidang film, harus mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampiannya.
“Itu bisa diperoleh saat magang, apalagi nantinya mereka akan mendapat keterampilan tambahan berupa Softskill. Karena magang itu dia praktek kerja industrinya, merasakan bagaimana sistem produksinya, sistem kerjanya, kerjasama antar orang-orangnya,” kata Maman di Hotel Margo, Jakarta Jumat (8/11).
Maman mengungkapkan Keputusan Menteri Nomor 123 Tahun 2019, telah mengatur mengenai intesitas dari program magang yang harus lebih didorong sebagai pintu masuk pelajar atau mahasiswa ke dunia Industri.
Nah, atas dasar itu, lanjut Maman, Kepmen tersebut akan dijadikan sebagai regulasi pengakuan atas magang yang diakui dan akan dikonversikan kedalam sistem Satuan Kredit Semester (SKS).
"Kalau berdasarkan rumusan dalam Kepmen tentang magang ini, misal magang sebulan full, kerja 5 hari seharinya 8 jam, itu bisa mencaai 4 SKS. Nah sekarang itu bisa diakui, jadi tidak sia-sia adanya regulasi ini," kata Maman.