Hong Kong, Gatra.com - Seorang mahasiswa dari Universitas Sains dan Teknologi (UST) Hong Kong Chow Tsz-lok (22) meninggal dunia usai kecelakaan yang pada beberapa hari lalu. Ia terjatuh dari lantai tiga ke lantai dua saat pembubaran aksi demo yang dilakukan oleh polisi pada Senin (4/11) dini hari. 

Seperti dilansir Reuters, Chow sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari dan meninggal hari ini, Jumat (8/11). Para demonstran memadati rumah sakit untuk berdoa dan meninggalkan bunga serta ratusan pesan di dinding. Para siswa juga mengadakan demonstrasi pada beberapa universitas di seluruh kampus di Hong Kong.

Kematian Chow memicu kemarahan terhadap pihak berwenang karena merupakan kejadian pertama selama beberapa bulan. Apalagi terjadi ketika Hong Kong dilanda kerusuhan. 

Mahasiswa UST menghancurkan cabang Starbucks di kampus mereka yang dianggap bagian dari waralaba pro-Beijing, dan aksi unjuk rasa diperkirakan terjadi di seluruh wilayah pada malam hari. Kekerasan diperkirakan akan berlanjut.

"Mengutuk kebrutalan polisi," tulis mereka di dinding kaca kedai kopi asal Amerika Serikat tersebut. 

"Dia orang yang baik. Dia sporty. Dia suka bermain bola basket. Kami bermain netball bersama selama satu tahun. Saya harap dia bisa beristirahat dengan tenang. Saya sangat merindukannya," kata teman Chow sesama mahasiswa UST, Ben (25) sambil menangis.

Kerusuhan di Hong Kong sejak Juni silam, dipenuhi pelajar dan anak muda yang berada di garis depan. Ratusan ribu orang turun ke jalan. Protes tersebut dipicu oleh RUU Ekstradisi, sekarang telah resmi dicabut oleh pemerintah Cina. Namun, protes mengenai RUU tersebut justru berevolusi untuk menuntut kemerdekaan Hong Kong secara demokratis.