Medan, Gatra.com - Warga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan mulai keluhkan aroma bau busuk dari Sungai Bedera, yang berasal dari bangkai babi yang dibuang orang tak bertanggungjawab.
Kepala Lingkungan IX Terjun, Syamsul Bahri mengatakan, sejak banyaknya babi yang ditemukan dialiran sungai, warga mulai tak nyaman. Setiap hari, warga disuguhkan dengan pemandangan bangkai babi mengapung dialiran sungai.
Baca Juga: Wabah Demam Babi Afrika, Hampir 5000 Mati, Mentan: Isolasi!
Menurut Syamsul bahwa bangkai babi itu banyak terlihat mengambang menjelang Magrib dan malam hari. Katanya, masyarakat melepaskan bangkai-bangkai babi yang tersangkut di tepi sungai agar tidak menimbulkan bau menyengat dari bangkai babi itu dilingkungan tempat tinggal mereka.
"Tadi malam ada sekitar puluhan bangkai babi yang terlihat terbawa arus karena air naik akibat hujan," ucapnya, Jumat (8/11).
Akibat masih banyaknya bangkai babi tersebut, Syamsul mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang biasanya memancing ikan di aliran Sungai Bedera, saat ini takut untuk mancing ikan. "Banyak warga yang tidak berani mancing ikan takut mereka terkena penyakit. Apalagi yang mau mengambil air sungai itu," ungkapnya.
Baca Juga: Virus ASF Terdeteksi Diantara Ribuan Babi Mati di Sumut
Syamsul menuturkan bahwa beberapa hari ini, pihak kelurahan dan kecamatan sudah turun untuk membersihkan bangkai-bangkai babi tersebut. Namun, bangkai babi itu masih terus ada dan tidak tahu dari mana asalnya.
"Padahal, di daerah ini tidak ada peternak babi. Kami juga tidak tahu dari mana orang membuang bangkai babi ini," akunya.
Syamsul berharap pihak pemerintahan dan pihak keamanan dapat mengungkap siapa yang membuang bangkai-bangkai babi tersebut. "Semoga cepat diketahui siapa yang membuang bangkai-bangkai babi ini agar tidak membuat masyarakat resah," pungkasnya.
Reporter: Iskandar