Home Gaya Hidup Pahlawan Nasional Sardjito, Tak Ambil Gaji Saat Jadi Rektor

Pahlawan Nasional Sardjito, Tak Ambil Gaji Saat Jadi Rektor

Sleman, Gatra.com - Sardjito, rektor pertama Universitas Gadjah Mada dan rektor ketiga Universitas Islam Indonesia (UII), dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Jumat (8/11). Selama mengabdi di UII, ia tak pernah mau menerima gaji.

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan Sardjito menjabat sebagai rektor pada 1964 - 1970. "Beliau selama di UII tidak pernah mau menerima gaji, tidak pernah mau menerima uang sidang. Karena bagi beliau memberi akan membuat kita menjadi kaya," kata Fathul saat ditemui di kampus UII, Jumat (8/11).

Sardjito juga memberi kontribusi besar bagi UII karena membuka cabang UII di lima kota. Bersamaan dengan itu, dibuka fakuktas-fakultas eksakta seperti Kedokteran, Peternakan, Teknik, dan Farmasi.

"Sampai beliau meninggal pada 1970, ketika beliau belum menyelesaikan masa amanahnya, UII telah tersebar di delapan kota dengan 22 Fakultas," katanya.

Pemberian gelar pahlawan nasional ini atas usulan Universitas Gadjah Mada. UI memberi dukungan dengan memberi tambahan data tentang kiprah Sardjito.

Salah satu anggota tim pengusul dari UGM, Sutaryo, mengatakan tim bekerja sejak 2011 silam. Pada Juli 2012, tim mengajukan surat usulan gelar pahlawan untuk Sardjito ke pemerintah.

Menurutnya, rektor pertama UGM itu sosok ilmuwan pejuang yang fokus dan aktif di bidang pendidikan seperti di organisasi Budi Utomo.

Sardjito juga menjadikan Pancasila sebagai dasar perguruan tinggi di Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri PMI dan meneliti obat-obatan bagi rakyat dan pejuang kemerdekaan. "Ya sarjana komplet. Aktif di sosial, budaya, perdamaian, dan seni rupa juga," ucapnya.

299