Jakarta, Gatra.com – Wapres K.H Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Indonesia maju tidak dapat dicapai jika situasi dan kondisi tidak kondusif, sehingga diperlukan empat pilar konsensus yang merupakan kesepakatan nasional.
“Komitmen nasional harus dijaga agar dapat mencegah timbulnya radikalisme dan intoleran,” kata Wapres saat membuka Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri Pendidikan Reguler ke-28 T.A 2019 di The Opus Grand Ballroom The Tribrata Jl.Darmawangsa Jakarta Selatan, Jumat (8/11).
Wapres menyebut kesepakatan atau kemufakatan yang merupakan unsur utama stabilitas nasional, yaitu kesatu politis, yaitu aturan yang tidak hanya legal form melainkan harus diterapkan di masyarakat.
“Kedua adalah yuridis, yaitu aturan yang menegakkan (law enforcement), yang ketiga sosialogis, yaitu bingkai kearifan lokal yang bisa menyelesaikan persoalan konflik dan yuridis,” katanya.
Keempat lanjut Wapres yakni teologis kerukunan, yaitu bukan hanya mengajarkan untuk hidup saling berdampingan secara damai, tetapi juga saling menyayangi, saling menolong, jadi lebih dari sekadar hidup saling berdampingan secara damai.
“Hal lain adalah pentingnya kita mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan timbulnya virus diskonten. Virus diskonten adalah Virus ketidakpuasan masyarakat yang bisa memicu keadaan yang tidak stabil. Gejala munculnya virus diskonten sudah mulai banyak,” katanya.
Wapres menjelaskan bahwa radikalisme bukan cara berpakaian, melainkan cara berfikir, bersikap, bertindak sehingga harus meluruskan cara berfikirnya, dan meluruskan cara bertindaknya serta gerakan-gerakannya. Oleh karena itu diperlukan deradikalisme.
Wapres berpesan agar dapat menjadikan Indonesia maju, damai dan nyaman. Tentunya adalah SDM yang unggul . SDM yang unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing, serta berakhlak mulia.
“SDM yang sehat tentu harus dijaga dan disiapkan pelayanan kesehatan yang prima agar tidak terjadi stunting. Karena itu program pencegahan stunting merupakan program prioritas pemerintah.
Agar tahun 2024 Indonesia sudah bisa tinggal landas menjadikan Indonesia maju” ujar Wapres.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Negara Idam Azis melaporkan bahwa Acara ini diselenggarakan sebagai bekal dalam menghadapi dinamika tantangan dalam menjalankan tugas menjaga stabilitas keutuhan NKRI.
“Adapun tema yang diangkat pada seminar ini adalah Pembangunan SDM yang Unggul dan Pancasilais Guna Menyongsong Indonesia Emas, yang sejatinya tema tersebut sebagai implementasi dari salah satu kebijakan Presiden RI yang disampaikan pada saat pidato pelantikan tanggal 20 Oktober 2019 tentang SDM,” katanya.
Sebagai sekolah pengembangan Tinggi SDM Polri, Sespimti Polri mengembang peran penting dalam mencetak calon-calon pimpinan Polri dalam menyongsong Indonesia emas. Peserta didik berjumlah 62 orang, yang terdiri dari 50 orang peserta didik dari POLRI, 4 orang TNI AD, 4 orang TNI AL, dan 4 orang TNI AU.