Home Ekonomi Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp226 Triliun

Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp226 Triliun

Jakarta, Gatra.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia (inflow) telah menembus angka Rp226 triliun, hingga 7 November 2019. Inflow itu berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp175 triliun dan berupa saham sebesar Rp49 triliun.

"Inflow masuk Rp 226 triliun. Sebagian besar berasal dari inflow ke SBN," ujar Dody saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11).

Menurut dia, inflow kembali masuk karena para investor memandang perekonomian Indonesia termasuk stabil jika dibandingkan dengan negara lainnya yang mayoritas mengalami perlambatan ekonomi. Selain itu, didukung pula oleh kondisi global yang cenderung membaik selama satu minggu ini.

Baca Juga: Awal Bulan November, BI Catat Aliran Modal Asing Rp217 T

"Kalau dilihat, kondisi global selama satu minggu terakhir semakin membaik. Terutama dari kesepakatan terbaru AS dan Cina terkait ketegangan dagang ke arah yang positif. Kedua, dari isu Brexit di Eropa yang juga kemungkinan positif," imbuh Dody.

Selain aliran modal masuk yang terus berdatangan, stabilnya ekonomi Indonesia juga membuat nilai tukar rupiah menguat sepanjang pekan. Bahkan, minggu lalu, rupiah sempat terapresiasi di angka 0,3 persen.

"Gambaran itu menutup sampai dengan perkembangan terakhir rupiah relatif stabil dan bahkan kemarin ada di Rp13.990 per dolar AS. Itu menggambarkan kinerja yang bagus dari rupiah," jelasnya.

Baca Juga: Aliran Modal Asing di Indonesia Rp192,5 Triliun

Sementara itu, hingga saat ini perekonomian global masih terus berada pada ketidakpastian karena perang dagag yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Cina. Tidak hanya itu, ketidakpastian keputusan Brexit Inggris yang kemudian membuat kondisi politik Inggris mengalami ketidakstabilan juga membuat perekonomian dunia terus melambat.

Ketidakpastian ekonomi dunia itu, membuat Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan lembaga-lembaga keuangan dunia lainnya memproyeksikan perekonomian dunia pada 2020 nanti hanya akan tumbuh sekitar 3 persen.

62